Prof. Iwan Jaya Azis SE, M.SC, Ph.D

Ahli Matematika Ekonomi & Regional

Guru Besar Cornell University, AS dan Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia (UI), ini seorang ahli matematika ekonomi dan ekonomi regional. Pria kelahiran Surabaya, 17 Februari 1953, ini lulusan (doktor) Cornell University, Ithaca, New York. Anak wartawan terkenal, Abdul Azis dan Toety Amisutin Agusdina, pemilik harian Surabaya Post, ini sejak kecil bercita-cita menjadi ekonom.

Pusat Data Tokoh Indonesia mencatat, Iwan menempuh pendidikan SD (1964), SMP (1967) dan SMA (1971) di kota kelahirannya Surabaya. Setamat SMA, Iwan masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pria yang luwes dan cepat bergaul, ini populer di antara para mahasiswi. Ia juga senang membantu teman dan aktif di berbagai kegiatan kampus, sehingga ia terpilih sebagai Mahasiswa Teladan.

Meraih gelar kesarjanaan S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) tahun 1978. Setahun kemudian mendapat kesempatan belajar di United Nation Center for Regional Development, UNCRD, Jepang. Kemudian, Iwan memperdalam ilmu di Cornell University, Ithaca, New York dan memperoleh gelar MSc (1982) dan Ph.D. pada tahun 1983. karirnya sebagai dosen diawali sebagai Asisten Pengajar (1976-1978). Kemudian menjabat Kepala Biro Kemahasiswaan (1978-1979), dan Dosen FE UI sejak 1979. Lalu menjabat Kepala Jurusan Studi Pembangunan FE UI (1984), Ketua Program Pascasarjana bidang Ekonomi UI (1984).

ia juga aktif sebagai Dosen Tamu pada Department of City & Regional Planning Cornell University, New York, AS (1982-1983). Asisten Muda LPEM UI (1976-1978). Junior Research Associate LPEM UI (1978-1983) dan Staf Pengajar Pusat Perencanaan Nasional LPEM UI (1978-1979). Research Associate LPEM UI (1983) dan pengajar Pusat Perencanaan Nasional LPEM UI (1984).

Sebelum menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia (UI), ia lebih dulu sebagai Guru Besar Madya Tetap FEUI dan menjadi Visiting Professor di Cornell University sejak 1994. Tahun 1986 pernah pula sebagai Visiting Professor di Institute for International Studies & Training, MITI, Jepang. Serta, sejak 1990 bertugas sebagai Forecaster pada LINK-World Economic Group.

Selain itu, suami dari Erina E.Azis dan dua orang anak (Mirko Jaya Azis dan Mariko Jana), ini juga aktif sebagai editor di sejumlah Jurnal Ilmiah antara lain Review of Urban and Regional Development Studies, Tokyo, Bulletin of Indonesian Economic Studies, Australian National University, dan Indonesian Economic Journal terbitan ISEI Pusat. Banyak karya tulisnya yang sudah dipunlikasi di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, sejak 1984 Iwan juga aktif sebagai Manggala BP7, hingga lembaga ini dibubarkan.

Ketika Boediono sudah dipastikan terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia dan meninggalkan kursi Menko Perekonomian, nama Iwan Jaya Azis, sebagai seorang ahli keahlian Matematika Ekonomi, Operation Research, dan Ekonomi Perencanaan & Ekonomi Regional, yang kini juga mengajar di Cornell University (Professor and Director of Graduate Studies, Regional Science program Adjunct Professor, Johnson Graduate School of Management (JGSM), Cornell University), sempat dijagokan menggantikan Boediono.

http://www.univpancasila.ac.id

Menurut guru besar Cornell University, AS, ini dalam beberapa tahun terakhir, pemulihan ekonomi Indonesia terbilang sangat lamban. Ia menunjukkan indikasinya dari angka pertumbuhan yang relatif masih rendah. Meski dalam dua tahun terakhir tercatat angka pertumbuhan di atas 6%, secara rata-rata-setidaknya hingga 2006, produk domestik bruto (PDB) tumbuh tidak lebih dari 5%. Lambannya pemulihan ekonomi Indonesia pascakrisis juga tercermin pada kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih terbelit berbagai kesulitan. Dua hal yang paling tampak adalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Sejak 1999, jumlah orang miskin terus meningkat dari 35,1 juta menjadi 39,3 juta. Angka itu diperkirakan bertambah menjadi 43 juta orang pada 2009 sebagai dampak krisis global yang juga menerpa Indonesia.

Sumber; http://www.tokohindonesia.com

Ahli Matematika Ekonomi & RegionalGuru Besar Cornell University, AS dan Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia (UI), ini seorang ahli matematika ekonomi dan ekonomi regional. Pria kelahiran Surabaya, 17 Februari 1953, ini lulusan (doktor) Cornell University, Ithaca, New York. Anak wartawan terkenal, Abdul Azis dan Toety Amisutin Agusdina, pemilik harian Surabaya Post, ini sejak kecil bercita-cita menjadi ekonom.Pusat Data Tokoh Indonesia mencatat, Iwan menempuh pendidikan SD (1964), SMP (1967) dan SMA (1971) di kota kelahirannya Surabaya. Setamat SMA, Iwan masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pria yang luwes dan cepat bergaul, ini populer di antara para mahasiswi. Ia juga senang membantu teman dan aktif di berbagai kegiatan kampus, sehingga ia terpilih sebagai Mahasiswa Teladan.Meraih gelar kesarjanaan S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) tahun 1978. Setahun kemudian mendapat kesempatan belajar di United Nation Center for Regional Development, UNCRD, Jepang. Kemudian, Iwan memperdalam ilmu di Cornell University, Ithaca, New York dan memperoleh gelar MSc (1982) dan Ph.D. pada tahun 1983. karirnya sebagai dosen diawali sebagai Asisten Pengajar (1976-1978). Kemudian menjabat Kepala Biro Kemahasiswaan (1978-1979), dan Dosen FE UI sejak 1979. Lalu menjabat Kepala Jurusan Studi Pembangunan FE UI (1984), Ketua Program Pascasarjana bidang Ekonomi UI (1984).ia juga aktif sebagai Dosen Tamu pada Department of City & Regional Planning Cornell University, New York, AS (1982-1983). Asisten Muda LPEM UI (1976-1978). Junior Research Associate LPEM UI (1978-1983) dan Staf Pengajar Pusat Perencanaan Nasional LPEM UI (1978-1979). Research Associate LPEM UI (1983) dan pengajar Pusat Perencanaan Nasional LPEM UI (1984).Sebelum menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia (UI), ia lebih dulu sebagai Guru Besar Madya Tetap FEUI dan menjadi Visiting Professor di Cornell University sejak 1994. Tahun 1986 pernah pula sebagai Visiting Professor di Institute for International Studies & Training, MITI, Jepang. Serta, sejak 1990 bertugas sebagai Forecaster pada LINK-World Economic Group.Selain itu, suami dari Erina E.Azis dan dua orang anak (Mirko Jaya Azis dan Mariko Jana), ini juga aktif sebagai editor di sejumlah Jurnal Ilmiah antara lain Review of Urban and Regional Development Studies, Tokyo, Bulletin of Indonesian Economic Studies, Australian National University, dan Indonesian Economic Journal terbitan ISEI Pusat. Banyak karya tulisnya yang sudah dipunlikasi di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, sejak 1984 Iwan juga aktif sebagai Manggala BP7, hingga lembaga ini dibubarkan.Ketika Boediono sudah dipastikan terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia dan meninggalkan kursi Menko Perekonomian, nama Iwan Jaya Azis, sebagai seorang ahli keahlian Matematika Ekonomi, Operation Research, dan Ekonomi Perencanaan & Ekonomi Regional, yang kini juga mengajar di Cornell University (Professor and Director of Graduate Studies, Regional Science program Adjunct Professor, Johnson Graduate School of Management (JGSM), Cornell University), sempat dijagokan menggantikan Boediono.http://www.univpancasila.ac.idMenurut guru besar Cornell University, AS, ini dalam beberapa tahun terakhir, pemulihan ekonomi Indonesia terbilang sangat lamban. Ia menunjukkan indikasinya dari angka pertumbuhan yang relatif masih rendah. Meski dalam dua tahun terakhir tercatat angka pertumbuhan di atas 6%, secara rata-rata-setidaknya hingga 2006, produk domestik bruto (PDB) tumbuh tidak lebih dari 5%. Lambannya pemulihan ekonomi Indonesia pascakrisis juga tercermin pada kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih terbelit berbagai kesulitan. Dua hal yang paling tampak adalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Sejak 1999, jumlah orang miskin terus meningkat dari 35,1 juta menjadi 39,3 juta. Angka itu diperkirakan bertambah menjadi 43 juta orang pada 2009 sebagai dampak krisis global yang juga menerpa Indonesia.

Sumber; http://www.tokohindonesia.com