PEMANFAATAN JASA KEANEKARAGAMAN HAYATI

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.    Latar Belakang

Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh posisi geografis, cuaca dan iklim. Berbeda geografis cuaca dan iklim berbeda pula kandungan keanekaragaman hayati yang dimiliki.

Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem?, Keanekaragaman ekosistem dapat terjadi karena perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem. [1]

 

1.2.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan adalah untuk menambah wawasan keilmuan dibidang pemanfaatan jasa keanekaragaman hayati. Dan juga merupakan persyaratan mengikuti matakuliah Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati dalam bentuk tugas mandiri.

 

1.3.    Manfaat Penulisan

Manfaat dari tulisan karya ilmiah ini adalah untuk memperkaya bidang keilmuan sesuai judul diatas. Juga untuk mempermudah umat manusia melangsungkan kehidupan dengan menggunakan jasa keanekaragaman hayati dengan pengkajian manfaat-manfaat melalui uji laboratorium yang kesimpulannya adalah untuk melangsungkan kehidupan (survive).

 

BAB II

TINJAUAN TEORITIS PEMANFAATAN

JASA KEANEKARAGAMAN HAYATI

 

2.1.   Defenisi tentang Pemanfaatan Jasa Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah buah dari laboratorium besar, yang merupakan planet bumi, dengan lebih dari 30 juta spesies yang berbeda yang dihasilkan 4-5 miliar tahun evolusi.

Pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati juga disebut dalam kitab suci, seperti Al-quran, yang menceritakan bahwa Nuh diselamatkan hewan peliharaan dan liar dari banjir besar. Keanekaragaman hayati adalah salah satu sifat dasar alam yang bertanggung jawab untuk keseimbangan dan stabilitas ekosistem. Hal ini juga bernilai ekonomi yang besar.

Keragaman ini adalah dasar dari pertanian dan produksi pangan, dan itu sangat penting untuk bioteknologi. Fungsi ekologis yang dilakukan oleh berbagai organisme masih kurang dipahami, namun keanekaragaman hayati dianggap bertanggung jawab atas proses alam dan produk yang disediakan oleh ekosistem. Ini simpanan untuk spesies yang mempertahankan bentuk kehidupan lain dan juga memodifikasi biosfer, sehingga cocok dan aman bagi kehidupan. [2]

Tingkat keanekaragaman hayati menggambarkan jumlah dan jenis spesies di lokasi atau di planet ini. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity) adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Menurut Soerjani (1996), keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik di mana makhluk hidup tersebut berada.

Disebut unik karena spesies hidup di suatu habitat yang khusus atau makanan yang dimakannya sangat khas. Contohnya komodo (Varanus komodoensis) hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, Gili Dasami, dan Padar, panda (Ailuropoda melanoleuca) yang hidup di China hanya memakan daun bambu, dan koala (Phascolarctos cinereus) yang hidup di Australia hanya memakan daun Eucalyptus (kayu putih).

Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Para ilmuwan umumnya menerima bahwa tingkat keanekaragaman hayati menggambarkan jumlah dan jenis spesies di lokasi atau di planet ini. Spesies bisa sulit untuk ditentukan, tetapi kebanyakan ahli biologi masih merasa nyaman dengan konsep yang ada dan mampu mengidentifikasi dan menghitung spesies eukariotik dalam banyak konteks. Ahli biologi juga telah mengidentifikasi langkah-langkah alternatif keanekaragaman hayati, beberapa di antaranya adalah penting untuk merencanakan bagaimana melestarikan keanekaragaman hayati.

Spesies atau jenis memiliki pengertian individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis, dan mampun saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman menunjukan suluruh variasi yang terdapat dalam mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok, sehingga lebih mudah diamati dari perbedaan antarindividu dalam satu spesies. Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi dari spesies tersebut.

Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu tingkat dibawah spesies. Diatas dijelaskan bahwa terdepat keseragaman dalam tingkatan spesies tetapi didalam keseragaman ini terdapat keanekaragamn pula. Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen yang mengontrol spesies. Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekeragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar mudah dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat di jumpai rumput teki, padi dan jagung. Di dalam satu famili kucing (Felidae) dapat dijumpai harimau, kucing, singa, dan cheetah.

Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya di suatu halaman terdapat pohon mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati, cempaka, jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya ditemukan tempat yang jauh dari kehidupan manusia, misalnya di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibanding dengan di sawah atau di kebun.

Beberapa jenis organisme ada yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya tumbuhan kelompok palem (Palmae) seperti kelapa, pinang, aren, dan sawit yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos nucifera, pinang bernama Areca catechu, aren bernama Arenga pinnata, dan sawit bernama Elaeis guineensis. Hewan dari kelompok genus Panthera, terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau (Panthera tigris), singa (Panthera leo), macan tutul (Panthera pardus), dan jaguar (Panthera onca).

Keanekaragaman genetik adalah salah satu konsep alternatif. Keanekaragaman genetik atau variasi merupakan bahan baku untuk adaptasi pada suatu spesies. Potensi masa depan Sebuah spesies ‘untuk adaptasi tergantung pada keanekaragaman genetik yang diadakan dalam genom individu dalam populasi yang membentuk spesies. Hal yang sama berlaku untuk kategori taksonomi yang lebih tinggi. Sebuah genus dengan jenis yang sangat berbeda dari spesies akan memiliki keragaman genetik lebih dari satu genus dengan spesies yang mirip dan memiliki ekologi yang sama. Jika ada pilihan antara satu marga dari spesies yang dipertahankan, yang satu dengan potensi terbesar untuk evolusi berikutnya adalah genetik yang paling beragam.

Banyak kode gen untuk protein, yang pada gilirannya melaksanakan proses metabolisme yang menjaga organisme hidup dan bereproduksi. Keragaman genetik dapat diukur sebagai keragaman kimia dalam spesies yang berbeda menghasilkan berbagai bahan kimia dalam sel mereka, baik protein serta produk dan produk sampingan metabolisme. Keragaman kimia ini memiliki potensi manfaat bagi manusia sebagai sumber obat-obatan, sehingga memberikan salah satu cara untuk mengukur keragaman yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Manusia telah menghasilkan keragaman hewan domestik, tumbuhan, dan jamur. Keragaman ini juga menderita kerugian karena migrasi, kekuatan pasar, dan meningkatkan globalisasi di bidang pertanian, terutama di daerah sangat penduduknya seperti China, India, dan Jepang. Populasi manusia secara langsung tergantung pada keragaman ini sebagai sumber makanan yang stabil, penurunan tersebut adalah mengganggu ahli biologi dan ilmuwan pertanian.

Hal ini juga berguna untuk menentukan keanekaragaman ekosistem: jumlah ekosistem yang berbeda di planet ini atau dalam wilayah geografis tertentu. Seluruh ekosistem dapat hilang bahkan jika beberapa spesies mungkin bertahan hidup dengan beradaptasi dengan ekosistem lainnya. Hilangnya ekosistem berarti hilangnya interaksi antar spesies, hilangnya fitur unik dari ko-adaptasi, dan hilangnya produktivitas biologis yang ekosistem mampu menciptakan. Sebuah contoh dari ekosistem yang sebagian besar punah di Amerika Utara adalah ekosistem padang rumput. Padang rumput sekali membentang pusat Amerika Utara dari hutan boreal di utara Kanada turun ke Meksiko. Sekarang, mereka sebagian besar telah menghilang, digantikan oleh lahan pertanian, padang rumput, dan pengembangan kota. Banyak dari spesies bertahan hidup, tetapi ekosistem yang sangat produktif yang bertanggung jawab untuk menciptakan tanah pertanian yang paling produktif sekarang hilang. Akibatnya, tanah tersebut menghilang atau harus dijaga dengan biaya yang lebih besar.

Keanekaragaman Spesies saat ini

Meskipun upaya yang cukup, pengetahuan tentang spesies yang mendiami planet terbatas. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa jumlah spesies eukariot diidentifikasi, sekitar 1,5 juta spesies, mencapai kurang dari 20 persen dari jumlah spesies eukariot hadir di planet (8,7 juta spesies, oleh salah satu perkiraan) (Gambar 1). Perkiraan jumlah spesies prokariotik sebagian besar tebakan, tapi ahli biologi setuju bahwa ilmu pengetahuan hanya memulai membuat katalog keanekaragaman mereka. Bahkan dengan apa yang diketahui, tidak ada repositori pusat dari nama atau sampel dari spesies dijelaskan, sehingga tidak ada cara untuk memastikan bahwa 1,5 juta adalah angka yang akurat. Ini adalah perkiraan terbaik berdasarkan pendapat para ahli dalam kelompok taksonomi yang berbeda. Mengingat bumi yang kehilangan spesies dalam tempo yang cepat, ilmu pengetahuan tahu sedikit tentang apa yang sedang hilang.

Ada berbagai inisiatif untuk membuat katalog spesies yang dijelaskan dengan cara yang mudah diakses, internet adalah memfasilitasi upaya itu. Namun demikian, telah menunjukkan bahwa pada tingkat saat deskripsi spesies, yang menurut State of Observed Species Report adalah 17.000 hingga 20.000 spesies baru per tahun, akan memakan waktu hampir 500 tahun untuk menyelesaikan menggambarkan kehidupan di planet ini.

Penamaan dan menghitung spesies mungkin tampaknya pengejaran yang tidak penting mengingat kebutuhan lain dari manusia, tetapi perhitungannya tidak sesederhana itu. Menggambarkan spesies merupakan proses yang kompleks dimana ahli biologi menentukan karakteristik unik suatu organisme dan apakah organisme yang termasuk spesies dijelaskan lainnya atau tidak. Hal ini memungkinkan ahli biologi untuk menemukan dan mengenali spesies setelah penemuan awal, yang memungkinkan mereka untuk menindaklanjuti pertanyaan tentang biologi. Selain itu, karakteristik unik dari masing-masing spesies membuatnya berpotensi berharga bagi manusia atau spesies lain di mana manusia bergantung. Memahami karakteristik ini adalah nilai mencari dan penamaan spesies.[3]

 

2.2.   Pemanfaatan Jasa Keanekaragaman Hayati menurut beberapa ahli

a.    Keanekaragaman spesies

Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler). Spesies dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang menunjukkan beberapa karakteristik penting berbeda dari kelompok-kelompok lain baik secara morfologi, fisiologi atau biokimia. Definisi spesies secara morfologis ini yang paling banyak digunakan oleh pada taksonom yang mengkhususkan diri untuk mengklasifikasikan spesies dan mengidentifikasi spesimen yang belum diketahui (Mochamad Indrawan, 2007: 16-18).

b.    Keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam satu spesies baik di antara populasi-populasi yang terpisah secara geografik maupun di antara individu-individu dalam satu populasi. Individu dalam satu populasi memiliki perbedaan genetik antara satu dengan lainnya. Variasi genetik timbul karena setiap individu mempunyai bentuk-bentuk gen yang khas. Variasi genetik bertambah ketika keturunan menerima kombinasi unik gen dan kromosom dari induknya melalui rekombinasi gen yang terjadi melalui reproduksi seksual. Proses inilah yang meningkatkan potensi variasi genetik dengan mengatur ulang alela secara acak sehingga timbul kombinasi yang berbeda-beda (Mochamad Indrawan, 2007: 15-25).

c. Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan komunitas biologi  yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing (Mochamad Indrawan, 2007: 15). [4]

Keanekaragaman Hayati

1.    Manfaat Keanekaragaman Hayati ialah Sebagai Sumber Pangan

Sebagaian besar Makanan pokok penduduk Indonesia ialah  diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun tetapi ada juga suatu tempat yang makanan pokok penduduknya itu adalah  jagung, talas, singkong, sagu, atau juga ubi jalar.

Indonesia ini kaya sekali akan bahan makanan pokok serta  juga tanaman penghasil buah dan juga  sayuran yang diperkirakan terdapat 400 jenis atau macam tanaman yang menghasilkan buah. Sedangkan pada tanaman penghasil sayuran itu sekitar 370 jenis atau macam,

Terdapat juga  sekitar 70 jenis atau macam tanaman berumbi, Indonesia dari dulu sampai sekarang ini terkenal demham rempah-rempah yang melimpah yakni sekitar 55 jenis atau macamnya, Sumber makanan tersebut juga berasal dari aneka ragama hewan darat, air tawa, serta  juga air laut.

2.     Manfaat Keanekaragaman Hayati ialah Sebagai Sumber Obat-Obatan atau Kesehatan

Indonesia ini mempunyai sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya adalah tanaman obat serta juga  sekitar 250 spesies tanaman obat yang digunakan didalam suatu industri obat herbal lokal. berikut ini adalah macam-macam tanaman obat dan juga  kegunannya..

a)     Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officianlis), kulitnya itu mengandung suatu alkoloid kina (quinine) untuk dapat mengobati malaria.

b)     Madu dari lebah juga dapat dimanfaatkan ialah sebagai peningkat daya tahan tubuh

c)     Mengkudu/ pace (Morind citrifolia) ialah untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

d)     Buah merah (Pandanus conoideus) juga dimanfaatkan ialah sebagai obat untuk dapat mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, serta diabetes.

hewan juga dapat dimanfaatkan ialah sebagai obat-obatan,  contohnya ialah Ular, bagian daging serta  lemaknya itu dipercaya bisa mengobati penyakit kulit (gatal-gatal)

3.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Kosmetik
Beberapa dari tumbuhan juga digunakan untuk kosmetika, antara lain ialah sebagai berikut. :

yang digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut

a)     Urang aring (Eclipta alba)

b)     pandan

c)     minyak kelapa

d)     mangkohan

e)     lidah buaya (Aloe vera)

yang dimanfaatkan untuk wewangian (parfum)

·           Bunga mawar (Rosa hybrida)

·           cendana (Santalum album)

·           kemuning (Murraya exotica)

·           kenanga (Cananga odorata)

·           melati (Jasminum grandiflorum)

4.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Sandang

Beberapa dari jenis tanaman yang digunakan ialah sebagai bahan sandang atau pakaian, antara lain ialah sebagai berikut :

dimanfaatkan ialah seratnya untuk dapat dipintal menjadi kain atau juga bahan pakaian.

a)     Rami (Boechmeria nivea),

b)     sisal (Agave sisalana),

c)     pisang hutan atau abaca (Musa textilis),

d)     kenaf (Hibiscus cannabinus),

e)     jute (Corchorus capsularis)

 

·           Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) juga dimanfaatkan oleh Suku Dani pada lembah Baliem (Papua) ialah sebagai bahan untuk dapat membuat koteka (horim) laki-laki.

·           Sementara itu untuk membuat pakaian wanita di papua ini digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) serta kem (Eleocharis dulcis).

Beberapa hewan juga bisa dimanfaatkan untuk dapat membuat pakaian, antara lain ialah sebagai berikut :

a)     Kulit sapi digunakan ialah untuk membuat sepatu

b)     Ulat sutera ialah untuk membuat kain sutera yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi

c)     Kulit dari beberapa hewan, misalnya ialah sapi serta kambing juga dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket

d)     Bulu burung juga bisa digunakan untuk dapat membuat aksesori pakaian

5. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Papan
terutama rumah adat , Sebagian besar dari rumah diIndonesia ini menggunakan kayu . Kayu tersebut dimanfaatkan untuk dapat membuat jendela, alas atap, serta juga tiang.

Berikut ini adalah Beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan kayunya antara lain ialah :

1.     kelapa (Cocos nucifera),

2.     jati (Tectona grandis),

3.     Meranti (Shorea acuminata),

4.     nangka (Artocarpus heterophyllus),

5.     kayu ulin (Eusideroxylon borneensis),

6.     bambu (Dendrocalamus asper),

7.     rasamala (Altingia excelsa),

8.     gebang (Corypha utan)

Berikut ini yang digunakan untuk dapat membuat atap serta dinding rumah.

a)     Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma trigillarium, serta juga Oncosperma horridum) yang dimanfaatkan ialah untuk membuat rumah di Sumatra serta Kalimantan.

b)     Pada pulau Timur alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan ialah untuk membuat atap rumah.

6.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Aspek Budaya

Indonesia memiliki keanekaragaman suku serta budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 jenis (suku) dengan agama serta juga kepercayaan, budaya, dan juga  adat-istiadat yang berbeda. Didalam menjalankan suatu upacara ritual keagamaan serta kepercayaannya, penyelenggaraan upacara adat dan juga hewan.

Berikut ini Beberapa upacara ritual keagamaan serta  kepercayaan, upacara adat, dan juga pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut.

a)     Upacara kematian pada Toraja ini menggunakan berbagai jenis atau macam tumbuhan yang dianggap mempunyai nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya ialah limau, pisang, daun kelapa, serta juga rempah-rempah.

b)     Umat islam juga menggunakan hewan ternak ialah (kerbau, kambing dan sapi) di hari raya Qurban.

c)     Budaya nyekar (ziarah kubur) di masyarakat Jawa tersebut menggunakan mawar, kantil, melati, serta juga  kenanga.

d)     Umat Nasrani juga menggunakan pohon cemara (Araucaria Isp., Casuarina equisetifolia)ialah sebagai saat perayaan natal

e)     Upacara Ngaben di Bali juga menggunakan 39 jenis atau macam tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain ialah kenanga, pandan, melati, cendana, serta juga sirih.

7.    Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pendapatan

Keanekaragaman hayati yang melimpah tersebut juga bisa dimanfaatkan  pintar serta bijaksana yakni dengan menjual seperti yang terdapat dipasaran, baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan, serta juga berbagai macam bahan kosmetik dan juga industri.

9.     Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)

Plasma Nutfah merupakan bagian tumbuhan, hewan atau juga mikroorganisme yang memiliki fungsi serta juga  kemampuan mewariskan sifat. Pada tiap-tiap organisme yang masih liar di dalam ataupun yang sudah dibudidayakan manusia yang mengandung uatu plasma nutfah. Plasma nutfah tersebut berguna ialah untuk dapat merakit varietas unggul di suatu spesies, misalnya ialah spesies yang tahan terhadap suatu penyakit ataujuga mempunyai produktivitas tinggi. Plasma nutfah tersebut akan mempertahankan mutu sifat dari organisme dari generasi ke generasi yang berikutnya, misalnya ialah padi Rojolele u yang akan mewariskan sifat pulen serta juga rasa enak, ubi jalar Cilembu serta juga buah duku Palembang yang akan mewariskan sifat dari rasa manis.

10.  Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Ekologi dan Keindahan

Dengan terdapatnya keanekaragaman hayati maka terjadilah suatu keseimbangan lingkungan yang mana satu sama lain itu saling melengkapi dan juga saling bergantung baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain sebagainya.[5]

 

 

BAB III

Kumpulan Pemanfaatan

Jasa Keanekaragaman Hayati

 

3.1.   Macam-macam pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi manusia

1. Sumber Pangan

Yang pertama adalah sebagai sumber pangan. Setiap hari kita membutuhkan makanan dan minuman agar kita memperoleh energi untuk melakukan berbagai macam aktifitas. Sementara manusia tidak dapat membuat makanannya sendiri. Lalu darimana manusia memperoleh makanannya? Manusia memperoleh makanan dari makhluk hidup lain, yaitu tumbuhan dan hewan. Sumber bahan makanan dari berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia di antaranya sebagai berikut.

·       Bahan makanan yang berfungsi sebagai makanan pokok, misalnya padi, jagung, gandum, sagu, umbi, singkong, dan talas.

·       Bahan makanan yang berfungsi sebagai lauk-pauk, misalnya ikan, ayam, sapi, kambing, dan udang.

·