Disalin kembali oleh : Andrico
Permasalahan klasik yang selalu muncul dalam rangka penge1olaan arsip adalah berkaitan dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan sumber daya keuangan atau anggaran yang sangat terbatas dan minim. Di samping itu rendahnya apresiasi terhadap pengelolaan arsip... “Itu realita”.. Namun yang perlu kami sampaikan di sini adalah, apakah dengan kondisi seperti itu lantas kita tidak berbuat apa- apa?. Ada pepatah yang mengatakan hahwa di dalam hambatan pasti ada jalan keluar, di dalam keterbatasan pasti ada peluang, di dalam masalah pasti ada solusi. Nah di sini, dalam hambatan, keterbatasan dan masalah kami tantang arsiparis untuk mencari jalan keluar, mencari peluang dan mencari solusi. Jangan pasrah dan nglokro atau patah semangat. Kalau arsiparis pasrah dan nglokro, maka selamanya rea1itas di atas tidak akan pernah berubah. Yang dapat merubah realitas tersebut ya arsiparis sendiri, jangan pernah terlalu berharap belas kasihan dan pihak manapun. Arsiparis harus mampu menunjukkan bahwa arsip itu memang sangat penting. Bagaimana cara menunjukkan bahwa arsip itu penting?.Arsiparis bisa menghargai keberadaan arsip, menghargai pengelolaan arsip dan menghargai institusi kearsipan itu sendiri. Jangan berharap orang lain menghargai kearsipan, kalau orang yang berkecimpung di dalam pengelolaan arsip sendiri tidak mampu menghargainya. Sekarang jujur saja, siapa diantara arsiparis yang bangga atas profesi pengelolaan arsip (arsiparis)?. Kebanggaan atas sebuah profesi yang digeluti itu merupakan modal utama untuk dapat dihargai oleh orang lain. Selanjutnya dengan kepercayaan diri dan kebanggaan tersebut segala sesuatu akan dapat dirubah. Bukankah Allah berfirman: tidak akan berubah nasib suatu kaum, apabila mereka sendiri tidak mau berubah. Baca Artikel Lengkapnya
http://anggie-tugasarsip.blogspot.co.id/2011/04/artikel-kearsipan-bangga-atas-profesi.html