Bangkinang- Upaya dalam mengangkat, menggali sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Kampar terus di realisasikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kampar, yang pada kesempatan kali ini melalui Forum Grup Diskusi (FGD) dengan mengundang tokoh sejarawan, tokoh adat, anggota DPRD, Tim TP2GD, Pendamping desa budaya, kepala OPD, penulis Kampar, Ketua JMSI, BPCB , serta pelaku sejarah yang ada di Kabupaten Kampar .
FGD yang mengambil tema peningkatan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran naskah kuno yang dilaksanakan di Aula dinas pada rabu pagi (12/07/2023).
Pada pembukaan FGD ini Bambang, S.I.P, M.Si Kabid Pengembangan dan Pembina Pustaka selaku yang mewakili Plt. Kadispersip Elis Suryani, SE dan juga penanggung jawab kegiatan ini saat memberikan sambutannya didepan para peserta mengatakan, Sejarah suatu bangsa dapat ditelusuri dari kajian atau penelitian sumber data yang otentik. Sumber data bagi pengajaran sejarah bersumber pada sumber tertulis dan sumber tidak tertulis. Sumber tidak tertulis diantaranya bangunan atau reruntuhan pada suatu tempat yang tidak jarang meliputi kawasan yang cukup luas. Di Indonesia misalnya, banyak dijumpai wilayah peninggalan Kerajaan sebagai sumber tidak tertulis. Adapaun sumber tertulis diantaranya adalah Prasasti, Piagam, Dokumen, Tulisan pada batu nisan, dan Naskah terutama naskah kuno termasuk di wilayah Kabupaten kampar. Menurut Bambang ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menggali dan mengenalkan nantinya ke generasi mendatang.
Anggota DPRD Kabupaten Kampar Agus Candra, S.I.P yang juga ikut hadir pada acara ini juga ikut memberikan sambutan, menurutnya kegiatan ini merupakan salahsatu kegiatan yang strategis yang dilaksanakan Dispersip Kampar, membangun kembali dokumentasi tentang kampar, kembali memproyeksikan tentang kejayaan yang pernah dicapai Kampar dimasa lampau, Kampar memiliki sejarah yang kaya yang bukan hanya bersifat nasional, tapi juga internasional.
Agus juga menyatakan bahwa terbuka dan siap memberikan dukungan agar dokumentasi tentang pencatatan sejarah ini terarah sehingga khalayak tahu bahwa kampar itu sangat luar biasa.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Agus juga menghimbau dalam menggali sejarah kampar ini perlu seluruh pihak untuk ikut terlibat, karena dengan menggali sejarah kampar ini juga ikut mengangkat marwah kampar.
Pada FGD ini Abdul Latif Hasyim, MM Datuok Bagindo yang merupakan sejarawan kampar di tunjuk sebagai Narasumber.
Sebagai informasi Abdul Latif Hasyim sudah melakukan penelitian tentang sejarah kampar yang dimulai pada tahun 1976 dan sebagai bentuk kecintaannya pada sejarah kampar, beliau menjadikan rumah pribadinya sebagai penyimpanan benda bersejarah yang dikoleksinya(Dispersip Kampar).