Bangkinang- Masih dalam suasana gelaran Gebyar Literasi, Dispersip Kampar mengadakan Bedah Buku kisah hidup dari berbagai tokoh terkenal dan memiliki peran penting di kampar hingga kemerdekaan yang menghadirkan Narasumber dari berbagai kalangan, Ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh sejarah, keluarga pelaku sejarah serta penggiat literasi sejarah, bertempat di Aula Dispersip Kampar yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta pada Rabu pagi (03/09/2025).
Adapun buku yang di bedah yakni tentang Perjuangan Muhammad Amin sang Harimau Kampar,Gandulo Datuok Tabano sang penjaga tanah, Karim Datuok Seribu Garang, Perjuangan Rakyat Kampar pada Zaman Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan Mahmud Marzuki seorang pendakwah dan pejuang.
Kadispersip Kampar DR. Yuli Usman, M.Ag dalam sambutannya pada kegiatan ini mengatakan mengangkat sejarah yang ada di Kampar sudah menjadi kewajiban bersama, seluruh pihak memiliki peran dan tanggung jawab, mengenalkan ke generasi muda bahwa kampar itu memiliki torehan sejarah yang tidak bisa di pandang sebelah mata.
Yuli mencontohkan bahwa Muhammad Amin dengan gagah berperang melawan penjajah di Kampar dengan pasukan Harimau Kampar nya, Gandulo yang menggemparkan belanda hingga namanya tertuang dalam telegram rahasia belanda bahwa sangat berbahaya bagi belanda, Karim Sebagai sahabat Gandulo yang tidak kalah piawainya dalam mengusir penjajah, serta Mahmud Marzuki yang terlibat dalam mengamankan pasukan Syafruddin Prawira Negara.
Bambang, S.Ip, M.Si Selaku Pelaksanaan Harian Sekretaris sekaligus Kabid Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan saat membacakan laporan kegiatan mengatakan, bahwa Dispersip Berkomitmen lebih lanjut menggali sejarah Kampar dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat.
Lebih lanjut Bambang mengatakan Sejarah yang ada di Kampar tidak boleh hilang begitu saja, Kampar menyimpan peradaban yang kompleks tidak kalah di bandingkan peradaban dan sejarah yang ada di dunia.
Diakhir penyampaiannya Bambang mengatakan sejarah Kampar juga dapat di jadikan motivasi oleh Generasi muda untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
Acara bedah buku yang dilaksanakan Dispersip ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat , yang dapat dilihat dari membludaknya peserta hingga aula yang dijadikan acara ini tidak sanggup menampung masyarakat yang ingin mengikutinya(Dispersip Kampar).