Bangkinang- Naskah kuno penting karena merupakan warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai, berfungsi sebagai jembatan antara generasi untuk mempelajari pemikiran dan nilai-nilai leluhur, serta menjadi sumber pengetahuan berharga untuk penelitian di berbagai bidang seperti sejarah, sastra, antropologi, dan pengobatan tradisional. Melestarikan naskah kuno memastikan informasi penting tersebut dapat diakses oleh masyarakat luas dan generasi mendatang, menjaga keberlanjutan pengetahuan bangsa.
Untuk itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kampar mengadakan kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) sosialisasi identifikasi dan pelestarian Naskah kuno yang ada di Kabupaten Kampar guna mengamankan dan menggali lebih luas sejarah peradaban serta informasi yang nantinya dapat dijadikan bahan pembelajaran kajian ilmiah yang dilaksanakan pada Selasa pagi (23/09/2025) di aula Dispersip Kampar yang diikuti oleh 40 orang peserta yang berasal dari tokoh cendikiawan, tokoh adat, penggiat literasi dan penggiat sejarah yang di kabupaten Kampar.
Kadispersip DR. Yuli Usman, M.Ag saat membuka acara mengatakan bahwa Kampar ini kaya akan sejarah peradaban masa lalu , namun dalam mengangkat sejarah tersebut harus perlu adanya bukti yang konkrit, maka dari itu dalam sambutan sekaligus pembukaan FGD Yuli menekankan bahwa perlu adanya kerjasama dan dukungan semua pihak dalam mengumpulkan naskah kuno ini.
Senada denga Kadispersip, Kabid Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Riska Jonita Eka Putri, S.S.T.P,M.Si pada penyampaian laporan Ketua pelaksana FGD di depan peserta mengatakan bahwa sejarah besar yang ada di kampar sudah saatnya diangkat kepermukaan, Riska mengatakan bahwa ini bukan hanya tanggungan personal, namun seluruh pihak yang ada di kabupaten Kampar Khususnya.Dalam Pelaksanaan ini Dr. Abdul Latif Hasyim, MM di dapuk sebagai Narasumber(Dispersip Kampar).
