MENJADI ORANG TUA ISTIMEWA

MENJADI ORANG TUA ISTIMEWA

 

Semua orang tua menginginkan memiliki orang anak yang sehat dan cerdas. Namun memang kenyataan yang ada ternyata jauh dari harapan, kita sebagai orang tua tetap harus menerima dan iklas membimbing serta mengasuh anak dengan baik. Memiliki anak berkabutuhan khusus memang merupakan cobaan yang cukup berat dirasakan oleh sebagian orangtua.

Biasanya bagi orangtua anak berkebutuhan khusus tidak dapat di pungkiri mengemban tanggung jawap yang besar sebagai orang tua. Orang tua harus bekerja keras dan mengalami berbagai masalah dalam membimbing anak. Seluruh anggota keluargapun perlu beradaptasi dan menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus.

Namun demikian, tak berarti hidup kita sebagia orang tua selamanya penuh dengan kesedihan dan kekhawatiran. Suatu saat kita akan sampai pada suatu titik dimana kita akan merasa bangga dan bersyukur atas kemajuan yang telah dicapai anak. Kitapun akan merasa bahagia karena punya keluarga yanga saling membantu dan mendukung. Bahkan kita dapat menemukan begitu banyak hal positif dari kehadiran anak, kerja keras yang diwarnai oleh kebersamaan kita menjadi “orang tua istimewa”.

Untuk menjadi orang tua istimewa, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri. Kita perlu mengenali masalah yang akan muncul dan hal yang perlu dihindari, selain itu, kita perlu mengembangkan cara kraetif yang ampuh untuk mengatasi stress dalam membimbing anak. Kita perlu menangani stress dengan baik sehingga efek negatifnya bisa dikurangi, bahkan jadi daya juang untuk melakuakan hal yang terbaik, setelah memahami diri sendiri, kita akan lebih siap mempelajari problema anak berkebutuhan khusus dan cara mengembangkan potensi anak secara optimal.

A. Stres dan proses menerima

Hal yang terpenting kita ketahui adalah bahwa hadirnya anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga bukan hal yang memalukan. Ini bukan pula karena kutukan akibat kesalahan di masa lalu. Anak istimewaini hadir agar kita belajar untuk lebih menghargai hidup, lebih sabar, banyak bersyukur, dan terus mencari informasi baru yang berkaitan dengan kondisi anak. Jadi bukan hanya kita yang memberikan banyak hal pada anak, tetapi anak istimewa ini juga banyak membantu kita untuk menjdi orang tua yang tangguh.

Ketika kita dihadapkan pada kondisi bahwa anak memberikan banyak hal pada kita terdiagnosa mengalami gangguan seperti, autism, ADHD atau gangguan perkembangan lainnya, biasanya kita akan melalui beberapa fase berikut :

- Terkejut dan menolak diagnose

- Merasa tidak berdaya

- Mengalami berbagai emosi negative

- Menerima kondisi anak

 

B. Berbagai reaksi orang tua terhadap sters

Bcegitu banyaknya masalah yang dihadapi dalam waktu bersamaan bias memunulkan stress berlebihan. Kendisi ini amat merugikan karena berakibat negative secara fisik dan menimbulkan berbagai gangguan emosi seperti, kecemasan, depresi, kemarahan,atau menarik diri lingkungan.

 

Oleh karena itu perlu dikembangkan cara-cara penanganan yang disebut sebagai coping stress. Mekanisme Coping bukan ditujukan untuk menghilangkan stress tetapi lebih untuk mengontrol level stress. Jangan lupa bahwa stress tidak selalu menimbulkan kerugian.