Konsepsi Baik dan Buruk Dalam Al-Quran dan Al-Hadis

Agama Islam, Agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum Muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial : berfungsi memberi petunjuk kejalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman :

Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (QS 17;9)

Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan Aqidah, Syariah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT Rasul saw untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu. Allah berfirman :

Artinya : Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka berfikir,

Di samping keterangan yang diberikan oleh Rasulullah saw, Allah memerintahkan pula kepada umat manusia seluruhnya agar memperhatikan dan mempelajari Al-Quran :

Artinya :  Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?

Mempelajari Al-Quran adalah kewajiban, berangkat dari sinilah awal menguraikan beberapa istilah-istilah baik dan buruk menurut Al-Quran

a.  PENGERTIAN BAIK DAN BURUK

Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa Arab, atau good dalam bahasa Inggris. Baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan denga yang luhur, bermartabat, menyenangkan dan disukai manusia. Louis Ma’luf dalam kitabnya, Munjid, mengatakan bahwa yang disebut dengan baik adalah sesuatu yang telah mencapai kesempunaan.

Sedangkan yang disebut buruk adalah syar dalam bahasa Arab, atau sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia.

b.     PENENTU BAIK DAN BURUK

Dalam menentukan baik dan buruk, beberapa Aliran mengatakan :

  1. Baik Buruk Menurut Aliran Adat-Istiadat (Sosialisme). Menurut aliran ini baik dan buruk ditentukan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku dan adat-istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Adat istiadat selanjutnya disebut pula sebagai pendapat umum.
  2. Baik Buruk Menurut Aliran Hedonisme. Menurut paham ini perbuatan baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis.
  3. Baik Buruk Menurut Paham Utilitarisme. Secara harfiah utilis artinya berguna. Menurut paham ini bahwa yang dikatakan baik adalah yang berguna.
  4. Baik Buruk Menurut Paham Vitalisme. Menurut paham ini yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Kekuatan dan kekuasaan yang menaklukan orang lain yang lemah dianggap baik. Paham ini lebih lanjut cenderung pada sikap binatang, dan berlaku siapa yang kuat dan menang itulah yang baik.
  5. Baik Buruk Menurut Paham Religionisme. Menurut paham ini yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dangan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
  6. Baik Buruk Menurut Paham Evolusi Menurut Herbert Spencer (1820-1903) mengatakan bahwa perubahan akhlak itu tumbuh secara sederhana, kemudian meningkat sediktit demi sedikit berjalan kearah cita-cita yang dianggap sebagai tujuan. Perbuatan itu baik jika seuai dengan cita-cita itu dan buruk jika jauh daripadanya. Sedangkan tujuan hidupa manusia adalah mencapai cita-citanya atau paling tidak mendekati sedikit mungkin

 

c. ISTILAH BAIK DAN BURUK DALAM ISLAM

Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jika kita perhatikan Al-Qur’an maupun hadits banyak istilah yang mengacu kepada baik, dan ada pula istilah yang mengacu kepada buruk.

a)       Di antara istilah yang mengacu pada baik dalam Al-Quran sebagai berikut :

  1. Al-Hasanah.

Al-Hasanah menurut al-Raghib al-Asfahani adalah untuk menunjukkan sesuatu yang disukai atau dipandang baik. Kemudian hasanah dibagi menjadi 3 bagian yakni: dari segi akal, segi hawa nafsu/keinginan dan juga dari segi panca indera. Yang termasuk Al-Hasanah misalnya keuntungan, kelapangan, rizki dan kemenangan.

 

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[1] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl 125)

??????? ????? ?????????? ??? ???? ??? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ???????? ??? ???????? ??????????? ?????? ???????? ???????? ?????????? )  ?????????? ??????????????? ??????????? ???????????

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Amal yang paling banyak menentukan masuk surga ialah takwa kepada Allah dan perangai yang baik.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Hakim.

????????? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ????????? ??? ????????? ????????? ??????????????? ???????? ???????????? ?????? ?????????? ???????? ?????????? )  ?????????? ????? ??????? ??????????? ???????????

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya kalian tidak akan cukup memberi manusia dengan harta kalian tetapi kalian akan cukup memberikan kepada mereka dengan wajah yang berseri dan akhlak yang baik.” Riwayat Abu Ya’la. Hadits shahih menurut Hakim.

2.     Toyyibah.

Kata ini khusus digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memberikan kelezatan kepada panca indera dan jiwa, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya.

Artinya : Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa[2]. makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri. (al-Baqarah: 57)

3.      Khairan.

Kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat.

Artinya : Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.(QS Qhashash 84)

??????? ?????? ?????? -?????? ???????? ?????????- ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ???????????? ???????? ????????? ????????? ?????????? ????? ????????? ?????? ???? ???????? ??? ????????? ????????? ????? ???????? ????? ????????? )  ?????????? ?????? ??????? ??????????? ?????? ?????? ?????? ???????????????: ?????? ??????? ???? ??????? ??????????????

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar dengan gangguan mereka lebih baik daripada yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar dengan gangguan mereka.” Riwayat Ibnu Majah dengan sanad hasan. Hadits tersebut ada dalam riwayat Tirmidzi namun ia tidak menyebut nama dari sahabat.

?????? ??????????? ??? ???? ??? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ???? ?????? ???????? ???? ??????? ??????????? ??? ????????? )  ????????? ???????

Dari Muawiyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah ia akan diberi pemahaman tentang agama.” Muttafaq Alaihi.

4.      Al-Mahmudah

Kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. dengan demikian kata ini menunjukkan pada kebaikan yang bersifat batin dan spiritual

Artinya :  Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji. (Al-Isra’:79)

5.      Al-Karimah

Kata ini untuk menunjukkan pada perbuatan dan akhlak yang terpuji yang ditampakkan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Selanjutnya kata ini digunakan untuk menunjukkan hal yang terpuji yang skalanya besar, seperti menafkahkan harta dijalan Allah, berbuat baik kepada kedua orang tua dan sebagainnya.

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[6].  (QS Al-Isra 23)

6. Al-Birr

Kata ini untuk menunjukkan pada upaya memperluas atau memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Kata tersebut kadang digunakan untuk menunjukkan sifat Allah dan terkadang juga digunakan untuk sifat manusia. Jika kata tersebut digunakan untuk sifat Allah, maka maksudnya adalah Allah memberikan pahala yang besar dan jika digunakan untuk manusia, maka yang dimaksud adalah ketaatannya.

Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi . (QS Al-Baqarah 177)

????? ?????? ????????? ??? ???? ??? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ?????????? ??????????? ??????? ?????????? ??????? ????? ????????? ??????? ????????? ??????? ????? ??????????? ????? ??????? ?????????? ???????? ???????????? ?????????? ?????? ???????? ?????? ???????? ????????? ???????????? ??????????? ??????? ?????????? ??????? ????? ??????????? ??????? ??????????? ??????? ????? ????????? ????? ??????? ?????????? ???????? ???????????? ?????????? ?????? ???????? ?????? ???????? ????????? )  ????????? ????????

Dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong.” Muttafaq Alaihi.

b)  Diantara istilah yang mengacu pada keburukan sebagai berikut :

1. As-Sayyiah

Lawan dari As-Sayyiah adalah Al-Hasanah. Yang termasuk Al-Hasanah misalnya keuntungan, kelapangan, rizki dan kemenangan. Sedangkan As-Sayyiah misalnya kesempitan, kelaparan, dan keterbelakangan.

Artinya : Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.(QS Qhashash 84)

  1. 2.     Asy-Syarr

Kata ini merupakan dari lawan dari Khairan, Kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang buruk oleh seluruh umat manusia.

Artinya : Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,. Dari kejahatan makhluk-Nya,. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.[7], Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. (Al-Falaq 1-5)

3.      Fahsya dan Suu’.

Kata ini menunjukkan kelakuan buruk yang di karnakan mengikuti ajakan Syaithan.

Artinya : Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Al-Baqarah 169).

 

?????? ????? ??????? ????????????? ??? ???? ??? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ??????????? ??? ????????????? ??? ???????? ?????????? ??????? ?????????? )  ?????????? ??????????????? ????? ???????? ??????

 

 

 

 

Dari Abu Said al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Dua sifat jangan sampai berkumpul dalam diri seorang muslim yaitu kikir dan akhlak jelek.” Riwayat Tirmidzi dan dalam sanadnya ada kelemahan.

?????? ????? ????????????? ??? ???? ??? ?????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ( ????? ???????? ???????? ??????????? ??????????? )  ?????????? ??????????????? ???????????

Dari Abu Darda’ Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah murka kepada orang yang berperangai jahat dan berlidah kotor.” Hadits shahih riwayat Tirmidzi.

??????? ????????? -?????? ???????? ???????- ???????: ????? ??????? ???????? ??? ???? ???? ???? ?????: ( ??????????: ????? ?????????? )  ?????????? ???????? ????? ??????????? ?????

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Beranggapan jelek adalah perangai yang jelek.” Riwayat Ahmad dan sanadnya lemah.

Adanya berbagai istilah kebaikan yang demikian variatif yang diberikan Al-Qur’an dan Hadis itu menunjukkan bahwa penjelasan tentang sesuatu yang baik menurut ajaran Islam jauh lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan arti kebaikan yang dikemukakan sebelumnya. Berbagai istilah yang mengacu pada kebaikan itu menunjukkan bahwa kebaikan dalam pandangan Islam meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi fisik, akal, rohani, jiwa, kesejahteraan di dunia dan akhirat serta akhlak yang mulia.

Untuk menghasilkan kebaikan yang demikian, Islam memberikan tolok ukur yang jelas, yaitu selama perbuatan yang dilakukan itu ditujukan untuk mendapatkan  keridlaan Allah yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan ikhlas.

Selanjutnya dalam menentukan perbuatan yang baik dan buruk itu, Islam memperhatikan kriteria lainnya yaitu dari segi cara melakukan perbuatan itu. Seseeorang yang berniat baik, tapi dalam melakukannya menempuh cara yang salah, maka perbuatan itu dipandang tercela.

Selain itu perbuatan yang dianggap baik oleh Islam juga adalah perbuatan yang sesuia dengan petunjuk Al-Qur’an Dan Al-Sunnah, dan perbuatan yang buruk adalah perbuatan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Namun demikian, Al-Qur’an dan Al-Sunnah bukanlah sumber ajaran yang eksklusif atau tertutup. Kedua sumber itu bersikap terbuka untuk menghargai bahkan menampung pendapat akal pikiran, adat istiadat dan sebagainya yang dibuat manusia, dengan catatan semuanya itu tetap sejalan dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah. Ketentuan baik dan buruk yang didasarkan pada logika dan filsafat dengan berbagai alirannya tertampung dalam istilah etika, atau ketentuan baik-birik yang didasarkan atas istilah adat istiadat tetap diakui dan dihargai keberadaannya. Ketentuan baik-buruk yang terdapat pada etika dan moral dapat digunakan sebagai sarana atau alat untuk menjabarkan ketentuan baik dan buruk yang ada didalam Al-Qur’an.


[1] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil

[2] Salah satu nikmat Tuhan kepada mereka Ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. manna Ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa Ialah: burung sebangsa puyuh

[3] Syi’ar-syi’ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah

[4]Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa’i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa’i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.

[5] Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema’afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya

[6] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

[7] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.