KEPEMIMPINAN
Mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain merupakan hakekat dari Kepemimpinan. Seorang Pemimpin dalam Organisasi apapun, pasti mendambakan Keberhasilan dalam upaya mempengaruhi orang lain tersebut. Berbagai macam cara dapat ditempuh dalam rangka mewujudkan maksudnya, hal ini dimungkinkan dengan tersedianya berbagai macam kekuasaan yang dapat dimiliki oleh seorang pemimpin.
Salah satu tantangan besar yang diambil oleh pemimpin adalah Bagaimana menggunakan Kekuasaan yang dimiliki secara efektif.
Dalam kebanyakan Studi Kepemimpinan, kekuasaan diklasifikasikan berdasarkan Taksnomi, yang mengidentifikasikan Lima Macam Kekuasaan yang berbeda-beda :
1. Kekuasaan Legal
yaitu : Kekuasaan yang Syah dari seorang Pemimpin, berdasarkan Ketentuan dan Peraturan, untuk mengajukan permintaan-permintaan tertentu.
2. Kekuasaan Ganjaran
yaitu : Kekuasaan Berdasarkan penguasaan seorang pemimpin atas ganjaran yang dfihargai oleh pengikut.
3. Kekuasaan Paksaan
yaitu : Kekuasaan Berdasarkan penguasaan seorang Pemimpin untuk manjatuhkan Hukuman.
4. Kekuasaan Keahlian
yaitu : Kekuasaan Berdasarkan Pengetahuan dan Kompetensi yang relevan dengan tugas, yang dimiliki seorang pemimpin sebagaimana Tampak oleh Pengikut.
5. Kekuasaan Acuan
yaitu : Kekuasaan Berdasarkan Loyalitas dan Keinginan Pengikut untuk Menyenangkan Hati Pemimpin.
Pemimpin yang efektif banyak tergantung pada Kekuasaan Keahlian dan acuan dalam mempengaruhi Pengikutnya. Keduanya berkolerasi positif dengan Performance dan Kepuasan para pengikut. Sedangkan penggunaan Kekuasaan Legal dan Paksaan cenderung Berkolerasi Negatif atau tidak Berkolerasi dengan efektifitas.
PENGGUNAAN KEKUASAAN DAN REAKSI PENGIKUT
Hasil dari upaya seorang Pemimpin dalam mempengaruhi Pengikut dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan hal tersebut menghasilkan keikatan, kepatuhan atau penolakan pihak pengikut. Apabila keikatan yang dihasilkan, maka pengikut melaksanakan permintaan pemimpin dengan antusias serta mencurahkan sepenuh tenaga untuk mencapai sasaran. Lain halnya dengan Kepatuhan, yang sebenarnya baru merupakan sebagian dari Keberhasilan seorang Pemimpin dalam Proses mempengaruhi Pengikut. Mungkin saja terjadi, pengikut melaksanakan terus permintaan pemimpin tanpa harus menerima sasaran yang ditetapkannya. Sedangkan Penolakan, tentu saja merupakan Hasil yang tidak diharapkan oleh Seorang Pemimpin.
Permasalahan dalam kebanyakan Penelitian tentang Kekuasaan adalah Bahwa Penelitian tersebut tidak Memperhitungkan Kemahiran Pemimpin dalam Menggunakan kekuasaannya. Hasil dari suatu usaha Mempengaruhi orang lain akan sama banyak tergantungnya pada Kemahiran pemimpin seperti pada macam Kekuasaan yang digunakan. Temuan-temuan sebagai hasil Penelitian Motivasi, banyak memberikan sumbangan pada Perkembangan tersebut.
Dengan demikian efektivitas Kepemimpinan banyak bertumpu pada Keahlian Pemimpin dalam mengetahui macam kekuasaan yang tepat untuk digunakan pada situasi tertentu dan Bagaimana Menggunakan kekuasaan secara mahir Demi Memaksimalkan Keikatan Pengikut.
Beberapa Pedoman Praktis dalam Penggunaan kekuasaan Seorang Pemimpin adalah sebagai berikut :
a. Kekuasaan Legal
- Ajukan Permintaan secara sopan, dan tidak memperlakukan Pengikut seperti Budak.
- Pergunakan Bahasa yang sederhana tapi jelas
- Kalau perlu, jelaskan alasan permintaan tersebut
- Yakinkan Bahwa Permintaan masih dalam Lingkup otorisasi Formal.
b. Kekuasaan Ganjaran
- Lakukan Pemberian Insentif secara tepat
- Berikan ganjaran sebagai Penguat bukan Suap
- Terapkan Ganjaran dalam arti Luas, tidak terbatas hanya dalam pengertian Uang
- Sesuaikan Besarnya genjaran dengan Performance secara keseluruhan
c. Kekuasaan Paksaan
- Gunakan terutama untuk Perilakku Pengikut yang Mengancam / Membahayakan Organisasi.
- Peringatan Keras atau Tindakan Pendisiplinan Harus dilakukan sedemikian Rupa sehinggi terhindar dari Kesan Permusuhan Pribadi.
- Hindarkan Peringatan Kosong atau Ancaman yang terlalu dibesar-besarkan tetapi tidak pernah dilaksanakan.
d. Kekuasaan keahlian
- Tumbuhkan Citra Tentang Kompetensi dan Pengalamannya.
- Ikuti terus Perkembangan Terakhir dalam Bidang Keahliannya.
- Hindarkan sikap dan Penampilan ragu-ragu, Bingung apalagi Panik.
- Tetap Hargai Gagasan dan Saran Pengikut.
e. Kekuasaan Acuan
- Perhatikan kebutuhan serta Perasaan Pengikut.
- Bersikap Adil terhadap Pengikut serta Melindungi Kepentingan Mereka dalam Berurusan dengan Pihal Luar atau atasan.
- Hindarkan diri dari Niat “Memperalat” Pengikut
- Utamakan Penampilan Pribadi demi Menumbuhkan Loyalitas Pengikut.
- Jangan memimta melampaui Kewajaran.
By. Detriandi