Dalam dunia modern saat ini, kemajuan teknologi yang berkembang pesat memaksa setiap komponen masyarakat untuk bersaing mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat. Semakin banyak masyarakat yang belajar tentang iptek dan sains untuk kemajuan ilmu pengetahuan menyebabkan persaingan yang terjadi semakin ketat. Contohnya, untuk menjadi seorang teknisi di bidang peralatan yang menggunakan teknologi modern, diperlukan tenaga ahli yang memiliki skill dan ilmu dasar yang kuat serta mengerti tentang cara menerapkannya dalam kehidupan nyata. Banyak aksioma yang terpecahkan oleh para ilmuwan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan. Aksioma-aksioma yang beredar di masyarakat dapat dibuktikan dengan percobaan yang menghasilkan penemuan, hingga menjadi teori yang dapat dijadikan sumber referensi untuk dipelajari dalam ilmu pengetahuan.
Sumber referensi yang mudah diakses oleh masyarakat dapat dijadikan sebagai pemicu untuk kemajuan sebuah masyarakat. Sebagai contoh, untuk mencapai jarak yang sangat jauh, diperlukan sebuah kendaraan agar waktu yang ditempuh lebih efisien. Namun kendaraan tersebut akan sangat tidak berguna jika kita tidak bisa mengemudikannya. Analogi tersebut setara dengan sumber referensi yang ada di masyarakat, tetapi referensi tersebut akan tidak berguna jika masyarakat tidak tahu cara mengaksesnya meskipun mudah untuk menjangkaunya.
Untuk dapat memahami suatu kajian dalam bidang ilmu pengetahuan, kita dapat membaca terlebih dahulu mengenai suatu teori. Membaca merupakan keterampilan dasar yang diajarkan sejak SD atau bahkan TK. Dengan membaca, kita dapat mengetahui hal-hal yang up-to-date dari suatu berita atau perkembangan iptek di dunia. Banyak bacaan-bacaan yang dapat dipakai oleh masyarakat untuk proses belajar mereka. Mulai dari koran, majalah, buku, internet, dan masih banyak lagi. Namun sumber referensi yang paling mudah diakses adalah melalui buku. Buku adalah jendela ilmu. Buku adalah guru yang paling sabar. Buku sudah ada sejak zaman prasejarah dan masih digunakan hingga saat ini.
Buku-buku yang beredar sekarang semakin beranekaragam, ada buku novel, ada buku bacaan, ada buku tentang sains, ada buku tentang ilmu sosial, dan masih banyak lagi. Semua buku tersebut terkumpul dalam ruangan yang dinamakan perpustakaan. Perpustakaan sudah dikenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Dari institusi pendidikan tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi terdapat bangunan yang di dalamnya terdapat puluhan, bahkan ratusan rak-rak yang berisi buku-buku. Perpustakaan mempunyai peranan penting terhadap kemajuan sebuah pendidikan apalagi dalam sebuah masyarakat modern saat ini. Di tempat tersebut banyak terkumpul buku-buku yang sangat mendukung untuk belajar demi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Masyarakat khususnya kaum pelajar sering mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi lain mengenai ilmu pengetahuan sehingga tidaklah berlebihan jika perpustakaan dapat dikatakan sebagai kompleksnya gudang ilmu.
Perpustakaan saat ini tidak hanya dijadikan sebagai sumber referensi ilmu pengetahuan semata, seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan juga dapat menjadi sumber informasi yang aktual. Banyak media informasi yang disediakan olehpustakawan sesuai dengan kapasitas perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai tempat belajar yang nyaman dengan teman-teman. Nyatanya, banyak yang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar favorit daripada belajar di kelas. Oleh karena itu, perpustakaan sangat berperan bagi kemajuan ilmu pengetahuan  untuk menjawab tantangan global.
- Permasalahan
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi perpustakaan banyak digantikan oleh sarana-sarana lain yang lebih mudah dijangkau. Peran perpustakaan juga telah berganti dari tempat untuk membaca dan belajar menjadi tempat untuk berkumpul dan berkunjung yang hanya sebatas seremoni. Banyak yang mengatakan perubahan fungsi perpustakaan tersebut karena perpustakaan sifatnya stagnan, artinya tidak ada perkembangan yang berarti dalam peningkatan koleksi buku-buku maupun dalam desain tata ruangnya. Ada pula yang mengatakan bahwa lokasi perpustakaan yang sulit dijangkau sehingga masyarakat enggan untuk mengunjungi perpustakaan.
Terlepas dari semua hal material yang membuat beralihfungsinya perpustakaan, tinjauan yang lebih tepat diarahkan kepada kualitas pelayanan dari pustakawan itu sendiri. Bagaimana integritas seorang pustakawan berdasarkan jobdesnya berpengaruh terhadap pengembangan perpustakaan dan terhadap kualitas layanan perpustakaan. Program-program apa saja yang telah digulirkan untuk mempromosikan perpustakaan sebagai institusi yang berbasis pendidikan untuk menarik minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan. Dari masalah teknis / yang bersifat materi sampai masalah kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap minat masyarakat mengunjungi perpustakaan, muncul suatu masalah besar yaitu apakah perpustakaan yang ada sudah ideal atau belum, karena idealnya suatu perpustakaan sangat berpengaruh besar terhadap banyaknya pengunjung yang hadir dan juga berpengaruh terhadap peran perpustakaan yang saat ini sudah banyak digantikan oleh sarana lain.
- Tujuan
Artikel ini ditulis berdasarkan keluhan dari sebagian masyarakat yang disampaikan kepada penulis melalui kuisioner yang dibagikan secara acak tentang pelayanan perpustakaan. Banyaknya masyarakat yang mengalihfungsikan perpustakaan menjadi sarana lain juga disebabkan karena pelayanan perpustakaan itu sendiri yang menurut mereka kurang memuaskan. Disamping itu, penulis juga ingin memberi masukan supaya perpustakaan dapat menjadi sebenar-benarnya sumber inspirasi dan tempat cikal bakal lahirnya penemuan baru.
- Landasan Teori
a. Perpustakaan sebagai sarana membaca dan belajar, serta tempat tersedianya
sumber â?? sumber referensi yang di dalamnya terdapat buku-buku penunjang
belajar.
b. Program pemerintah untuk berkunjung ke perpustakaan dan menggiatkan
program cinta akan membaca.
c. Tema lomba, Membangun Perpustakaan Ideal.
- Pembahasan
Sebagai sarana yang dapat diakses oleh masyarakat, perpustakaan dapat dijadikan suatu indikator terhadap minat baca suatu masyarakat. Dewasa ini, perpustakaan dapat dijadikan sebagai tempat tumbuhnya para scientist untuk mengembangkan ilmunya. Namun, hanya sebagian kecil masyarakat yang memanfaatkan perpustakaan untuk mengolah ilmu dan kemampuannya dalam bidang akademik. Kuantitas masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan sangat dipengaruhi oleh ideal atau tidaknya suatu perpustakaan. Berikut adalah pembahasan tentang perpustakaan ideal yang penulis dapatkan dari observasi langsung kepada responden dan sebagian lagi berasal dari sumber-sumber referensi lain.
Kriteria perpustakaan ideal adalah:
Lokasi yang Strategis
Jarak perpustakaan dari akses masyarakat merupakan hal yang pertama yang perlu mendapatkan perhatian. Lokasi perpustakaan yang sulit dijangkau menyebabkan masyarakat enggan untuk berkunjung ke perpustakaan. Pemilihan lokasi ini haruslah di tempat yang strategis, yaitu dekat dari perumahan, dekat dari institusi penidikan, dan juga dekat dari pusat kota. Perlu diperhatikan, masyarakat zaman sekarang lebih condong ke hal-hal yang bersifat instan sehingga jarak yang jauh dapat menjadi kendala yang besar untuk semua hal termasuk perkembangan perpustakaan.
Tata Ruang yang Nyaman
Hal kedua yang perlu mendapat perhatian serius adalah tata ruang perpustakaan. Tata ruang yang stagnan/ tidak ada variasi dapat membuat sebagian pengunjung merasa jenuh. Selain itu, efek cahaya juga mempengaruhi kenyamanan membaca para pengunjung. Sebaiknya, kondisikan perpustakaan agar mendapat cahaya secukupnya, tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup, agar tidak membuat mata pembaca cepat lelah. Kemudian suhu ruang perpustakaan juga mempengaruhi kenyamanan membaca. Namun suhu yang nyaman bukan berarti harus memasang AC (air conditioner), tapi dapat juga dilakukan dengan membuka ventilasi agar sirkulasi udara lebih lancar. Perpustakaan yang berwawasan lingkungan dapat menjadi contoh agar penemu-penemu, yang sebelumnya belajar di perpustakaan tersebut, dapat menciptakan peralatan yang ramah lingkungan. Suasana perpustakaan yang diatur menjadi seperti alam terbuka dapat menjadi terapi alam yang dapat meningkatkan ketenangan ketika belajar atau membaca.
Jenis Perpustakaan
Jenis perpustakaan haruslah jelas. Bila di institusi Perguruan Tinggi, terdapat Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Fakultas, dan Perpustakaan Prodi. Dalam dunia luar kampus terdapat perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah. Jenis perpustakaan ini menegaskan bahwa semua buku yang ada di dalamnya bergantung dari status perpustakaan tersebut. Jenis perpustakaan juga dapat memudahkan masyarakat dalam mencari referensi untuk keperluan studinya. Bayangkan jika seseorang ingin mencari buku tentang ketenagalistrikan, namun ia masuk ke perpustakaan ilmu budaya. Hal tersebut akan menyusahkan masyarakat yang ingin berkunjung.
Koleksi Buku
Koleksi buku bergantung pada jenis perpustakaan sebagaimana yang telah disebutkan tadi. Pada perpustakaan pusat atau perpustakaan kota, koleksi buku yang dimiliki haruslah kompleks. Selain itu, pengelola perpustakaan harus mengatur incomedari buku-buku baru, namun tidak â??mengabaikanâ? buku-buku terbitan lama. Buku-buku baru dipisahkan dengan buku-buku lama agar masyarakat tidak sulit mencari buku yang mereka inginkan.
Manajemen Kerja Pustakawan
Manajemen dalam hal inilebih terfokus pada pembagian jobdes kepada staf atau pegawai perpustakaan. Jobdes dalam hal ini lebih menyorot kepada pustakawan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Pelayanan yang harus diberikan adalah pelayanan yang berbasis pelanggan. Pelayanan tersebut diberikan agar pelanggan merasakan kepuasan. Kepuasan pelanggan menurut Kotler (1997:40) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkan. Menurut penelitian, setiap pelanggan yang tidak puas dengan suatu pelayanan akan menceritakan kepada paling sedikit 9 orang lain. Jadi, pelayanan yang berbasis pelanggan harus diterapkan ke dalam jobdes pustakawan agar pelanggan merasa selalu ingin berkunjung kembali ke perpustakaan.
Memiliki Aturan yang Baku
Setiap daerah pasti memiliki aturan dan aturan antara suatu daerah dengan daerah lain berbeda-beda. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan, salah satunya dengan menegakkan aturan yang ada. Hasil survei yang telah dilakukan oleh penulis bahwa setiap pengunjung yang berkunjung ke perpustakaan lebih suka membaca buku-buku fiksi yang tidak berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, seperti komik, novel, dll. Hal ini memerlukan aturan dari perpustakaan itu sendiri supaya pengunjung yang datang ke perpustakaan agar lebih condong untuk membaca buku-buku yang, katakanlah, lebih berguna dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan buku fiksi. Sangatlah disayangkan jika perpustakaan menjadi tempat untuk membahas buku-buku cerita fiksi dan bukan sebagai tempat diskusi untuk mengembangkan konsep ilmu pengetahuan.
Program Pengembangan Perpustakaan
Salah satu kriteria kemajuan suatu lembaga adalah kemampuannya dalam melebarkan sayap. Dalam hal ini, perpustakaan ideal haruslah memiliki program yang dapat mempromosikan perpustakaan tersebut kerpada masyarakat luas. Salah satu cara adalah dengan Program Pengembangan Perpustakaan, contohnya Penyelenggaraan Lomba Menulis tentang Perpustakaan dan program apa saja yang menumbuhkan cinta masyarakat terhadap perpustakaan. Semua itu tergantung kreativitas pustakawan masing-masing.
- Kesimpulan dan Saran
Perpustakaan yang ideal dapat menarik masyarakat untuk menumbuhkan minat baca mereka. Dalam era globalisasi ini, semua bangsa berlomba untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa didapat dari membaca, belajar, dan mencari buku-buku referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan ilmu tersebut. Kita sebagai bangsa Indonesia jangan sampai tertinggal dari bangsa lain hanya gara-gara hal sepele, yaitu malas berkunjung ke perpustakaan. Mari bersama-sama kita jadikan perpustakaan sebagai sarana untuk menghadapi tantangan zaman, sebagai tempat tumbuhnya profesor-profesor. Semua itu diperlukan kerjasama antara pihak pustakawan dan pihak masyarakat untuk membangun perpustakaan yang ideal guna menghadapi persaingan yang semakin ketat ini.
- Referensi
Nurfahrudin, Iwan dkk, 2008, Scientific Writing â??The Influence of Visiting and Reading Desire Percentage to The Books and The Libraryâ??s Staff Service Qualityâ?, Cirebon.
Buletin Tajdid, Edisi : 7/8/Th.2, 2009, Rubrik Muamalah â??Subhanallah Saya Merasa Puasâ? hal. 10