A. Latar Belakang
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarkat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Begitu pula di kantor-kantor, bahkan sekarang telah digalakkan perpustakaan-perpustakaan umum baik di tingkat kabupaten hingga ketingkat desa. Tetapi, walaupun bukan suatu hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan definisi yang salah tentang perpustakaan. Banyak yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Semua fasilitas itu takkan berpengaruh tanpa adanya minat baca para siswa.
Dalam hal ini penulis akan memberikan beberapa penjelasan tentang perpustakaan sehingga diharapkan para siswa semakin gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan sebagaimana fungsi dan kegunaannya.
Sehingga perpustakaan bukan hanya dijadikan tempat penyimpanan buku saja tetapi juga dapat dijadikan tempat untuk menimba ilmu yang tak diajarkan di bangku sekolah. Banyak hal yang dapat kita dapatkan dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai ladang ilmu. Semua ketidak tahuan dapat terjawab jika kita mau sedikit meluangkan waktu untuk membaca beberapa buku.
Pemanfaatan perpustakaan yang benar juga dapat membuat kita gemar menulis. Seperti menulis novel, cerpen(cerita pendek), cerbung(cerita bersambung) atau bisa juga sebagai penulis skenario film. Jika kita mau memanfaatkan perpustakaan dengan baik, kita juga dapat menjadi orang yang sukses. Karena tidak sedikit penulis di Indonesia yang berhasil karena mereka memanfaatkan gemar membaca mereka dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.
TUJUAN
Adapun tujuan dari perpustakaan antara lain;
1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan;
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik;
3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik;
4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia;
5. Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya;
6. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa;
7. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
8. Periodisasi perpustakaan Indonesia
MANFAAT
Perpustakaan memiliki beberapa manfaat yang berdampak besar bagi para siswanya. Antara lain sebagai berikut :
1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.
2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya siswa mampu belajar mandiri.
4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
FUNGSI
Berbagai fungsi dari perpustakaan antara lain ;
1. Fungsi Edukatif
Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan siswa belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual ataupun berkelompok.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan merupakan buku. Seperti membuka layanan internet untuk mengetahui informasi terbaru. Sehingga para siswa dapat dengan mudah mengakses informasi yang belum tersedia di perpustakaan mereka.
3. Fungsi Riset
Sebagaimana yang dijelaskan di atas, bahwa perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang lengkap. Sehingga siswa dan guru dapat dengan mudah melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan.
4. Fungsi rekreatif
Perpustakaan bukan hanya sebagai sarana peminjaman buku tetapi dapat juga sebagai tempat yang dapat melatih psikologisnya.
METODE PENULISAN
Tulisan ini menggunakan metode Kajian Pustaka.
Di dalam telaah pustaka, kami mengambil dari beberapa hasil penelitian dan beberapa narasumber, diantaranya adalah :
1. Hasil penelitian Drs. Ibrahim Badafal, M.Pd dengan judul “Pengelolaan PerpustakaanSekolah”
2. Situs Google
· PERPUSTAKAAN MASA DEPAN
Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya. Peran dan tujuan dari perpustakaan adalah sebagai wahana untuk mencerdaskan bangsa supaya tercapai masyarakat yang terdidik. Keberadaan perpustakaan dapat diartikan juga sebagai pemenuhan kebutuhan yang diakui masyarakat, kebutuhan ini menentukan bentuk, tujuan, fungsi, program dan jasa perpustakaan. Dalam mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu, layanan yang dilakukan selalu berorientasi pada masyarakat, sebagai pengguna informasi. Kepuasan pengguna merupakan petunjuk utama bagi pelaksana pengorganisasian informasi.
Perpustakaan seperti kita ketahui adalah merupakan salah satu penyedia dan penyalur informasi yang fungsi dan peranannya cukup berarti di dunia informasi. Tantangan baru di dunia perpustakaan menjelang abad 21 yang banyak dikatakan sebagai abad informasi adalah penyaluran informasi menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer dengan cepat. tepat dan global. Salah satu solusi untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan membangun perpustakaan digital. Dibeberapa sekolah kini menyediakan jasa pencarian informasi dengan menggunakan internet. Para siswa diharapkan mampu mencari informasi yang tidak tersedia di perpustakaan melalui jaringan internet.
Dalam transformasinya di tengah kemajuan ilmu pengetahuan termasuk teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan hams mampu memberikan nilai tambah pada informasi melalui streamlining, ekspansi dan inovasi. Selain mempermudah dan memperluas akses, perpustakaan hendaknya mampu melakukan manajemen pengetahuan secara maksimal dan diharapkan lebih memfokuskan diri sebagai community information intermediary, yaitu institusi yang dapat memahami dan berempati terhadap komunitas pengguna, memiliki pemahaman yang mendalam terhadap dunia informasi dan organisasinya serta dengan aktif selalu mengembangkan dan meningkatkan mekanisme yang menghubungkan keduanya. Pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan dalam paradigma baru harus disesuaikan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan tuntutan pengguna, yaitu akses informasi secara cepat.
Contoh Perpustakaan masa depan diantaranya adalah :
1. The New Civic Landmark
Gambaran perpustakaan sebagai the new city landmark ini memiliki koleksi arsip dan referensi yang lengkap tentang arsip sejarah lokal, memiliki koleksi buku dan audio-visual, ruang rapat yang besar untuk acara-acara tertentu, coffe bar, ruang baca home-from home dan ruang akses komputer yang luas. Perpustakaan ini merupakan bangunan utama suatu kota yang banyak dikunjungi oleh orang dan perpustakaan ini berlokasi di tengah alun-alun. Perpustakaan yang dianggap paling memenuhi persyaratan ini adalah Peckham Library di London.
2. The Retail Model
Perpustakaan ini berada pada pusat perbelanjaan (retail) dan perkantoran karena gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih untuk membeli buku, CD, DVD dan bahkan dalam mengakses internet. Perpustakaan ini tetap memberikan layanan peminjaman koleksi buku, pendidikan dan hiburan serta penelusuran informasi. Konsep perpustakaan ini juga seperti toko dengan kaca sebagai pintu depan dimana bagian dalam perpustakaan dapat dilihat dari luar.
3. The Young People's Library
Target dan perpustakaan ini adalah anak-anak dan remaja dengan menyediakan pelayanan pembelajaran bagi anak-anak, seperti: story-telling, toy library, coffee-lounge, ruang belajar individu dan kelompok, menonton video, serta ruang diskusi tugas. Design luar perpustakaan ini dirancang semenarik mungkin untuk menarik perhatian begitu juga bagian dalamnya, karena perpustakaan ini melayani kelompok usia dini. Lokasi perpustakaan ini berada dekat dengan fasilitas publik lainnya seperti sekolah.
4. The Neighborhood Lifelong Learning Centre
Perpustakaan ini lebih mengarah kepada tempat persinggahan bagi pensiunan, orang-orang yang bekerja di rumah dan yang mengurus anak. Memberi pelayanan berupa buku-buku tetapi dalam jumlah yang terbatas namun ada akses online koleksi perpustakaan. Perpustakaan ini merupakan cabang dari perpustakaan pusat dengan fasilitas ruang rapat, toko bahkan gereja. Perpustakaan yang dianggap paling memenuhi persyaratan ini adalah The Milllenium Library di Norwich.
5. The Themed Library or Joint Venture
Perpustakaan ini bekerja sama dengan pihak-pihak luar seperti kesehatan, sekolah, pelayanan sosial, museum atau keagamaan. Jadi targetnya sesuai dengan pihak yang bekerja sama dengan perpustakan itu. Salah satu contoh perpustakaan ini adalah March Library yang bekerja sama dengan temapat kursus.
6. The Mobile Library or POD
Perpustakaan ini melayani dimana-mana seperti di angkutan umum, di bandara atau di acara-acara khusus dengan bantuan kendaraan yang dapat menampung pengunjung dalam jumlah banyak.
7. The Online Library
Perpustakaan ini berbasis website, menyediakan akses catalog, arsip dan buku-buku baru perpustakaan. Dalam layanannya bekerja sama dengan call centre yang memberikan informasi perpustakaan terdekat dengan user. Perpustakaan ini bekerja sama dengan perpustakaan-perpustakaan yang ada di suatu daerah.
8. Perpustakaan umum menjadi gambaran (icon) daerah
Perpustakaan ini memiliki bangunan yang menjadi gambaran atau jantung daerah tersebut. Menjadi icon daerah berarti menjadi tempat pilihan utama bagi masyarakat setempat dan menjadi objek wisata bagi masyarakat pendatang (turis). Perpustakaan ini menjadi pusat hampir semua aktifitas yang dilakukan masyarakat. Perpustakaan ini memiliki akses internet, ruang multimedia, ruang rapat, auditorium, ruang kebudayaan, ruang diskusi, ruang belajar/baca, tempat bermain anak-anak, toy library, cafe-lounge, menyediakan fasilitas pendidikan, pelatihan, olah raga, kesehatan, rekreasi dan lain-lain. Kelengkapan fasilitas perpustakaan inilah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat untuk melakukan segala aktifitasnya di perpustakaan dengan kata lain menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua.
· ARTI PERPUSTAKAAN
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan Internet.
Oleh karena itu perpustakaan modem telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modem ini selain kumpulan tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
· Katalog dan Multimedia
Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Di negara-negara maju, koleksi perpustakaan selain kumpulan berbagai buku (seperti buku referensi maupun bacaan dan sejenisnya, majalah, surat kabar, pamflet/selebaran) ditambah dan dilengkapi lagi dengan media lain seperti slide, filmstrip, film-movie, rekaman (baik kaset piringan hitam, vidiotape, CD, Disket, flashdisk) dan microfilm. Bahkan koleksi tersebut ditambah dan diperluas lagi dengan CTV (Cable Television), globe, peta, model, realita, alat-alat permainan. Dan yang paling mutakhir yang menjadi koleksi perpustakaan adalah penggunaan IT (Information of Technology) berupa internet yang mampu mengakses der informasi dari berbagai bangsa dan negara tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi
Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan, perkembangan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang. Hingga saat ini tercatat beberapa masalah di dunia perpustakaan yang dicoba didekati dengan menggunakan teknologi informasi.
Dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog mengalami metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan.
Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan computer (internet).
Di sisi lain. dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
ICT (Information Communication Technology)
dan Perpustakaan
Di era informasi ini perpustakaan di India pada umumnya masih belum cukup memadai, tetapi dihadapkan kepada perlunya perpustakaan on-line. Perpustakaan perlu beralih dan perpustakaan tradisional menjadi perpustakaan modem yang lebih sering disebut dengan pusat sumber belajar atau Learning Resource Center, atau Electronic Resource Center. Bila dalam penyediaan perpustakaan tradisional, dihadapkan pada permasalahan bagaimana menyediakan dana untuk mendapatkan koleksi bermutu yang mencukupi, dan setiap saat supaya dapat dilakukan penyiangan dan perbaruan koleksi, dengan perpustakaan on-line dituntut untuk menyediakan biaya yang lebih besar. Dalam kondisi yang seperti ini, dibutuhkan jaringan internet ICT, bandwidth yang bagus, jumlah komputer yang cepat dalam jumlah yang mencukupi, dana yang cukup untuk dapat mengakses data base, dan juga SDM yang mencukupi untuk pemeliharaan peralatan yang canggih tersebut.
Tentunya perlu melatih para pustakawan dan membangun sistem pendidikan yang memberdayakan perpustakaan, dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan. Di tempat-tempat terpencil yang mengalami kesulitan sambungan listrik, perlu juga disediakan sistem tenaga sinar matahari dan generator. Akses kepada internet tidak dapat dihindari bila pemerataan mutu pendidikan ingin diupayakan. Sebenamya semakin terpencil suatu wilayah, semakin wilayah tersebut membutuhkan internet.
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan bidang Information Communication Technology (ICT) telah mengubah cara hidup masyarakat dunia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa sadar telah membawa dunia memasuki era barn globalisasi lebih cepat dari yang dibayangkan semula. Hasilnya, informasi instant dapat diterima dan diikuti masyarakat di berbagai penjuru dunia. Dan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, perubahan-perubahan yang terjadi ditingkat global mempengaruhi masyarakat tersebut.
ICT dan perpustakaan on-line itu sudah bukan lagi menjadi hal yang luar biasa di negara maju. Di negara yang sedang berkembang ICT masih merupakan sebuah kemewahan yang hanya dapat dinikmati oleh masyarakat perkotaan, dan hanya terbatas kepada mereka yang peduli dan memiliki dana lebih. Sebenamya bukan ICT saja yang menjadi kelangkaan di negara berkembang; infrastruktur yang prima dan yang dianggap mendasar di negara maju seperti air bersih, listrik dan transportasi juga masih belum dinikmati dengan mencukupi dan merata. Sebagai gambaran tentang apa yang telah terjadi di negara maju, generasi yang sedang bersekolah sekarang adalah Generasi Net atau Generasi Digital.
· Perpustakaan Digital
Menurut DIGLIB, Perpustakaan digital adalah organisasi yang melakukan kegiatan memilih, mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan koleksi digital dengan tujuan untuk melestarikan, menjaga, dan terutama mendistribusikan kepada pengguna sehingga pengguna secara mudah, tepat dan luas dapat mengakses ke dalam data dan sumber informasi digital tersebut sehingga mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan. Selain itu organisasi juga membuat dan merancang jaringan dan kerjasama dengan memanfaatkan infrastruktur yang mendukung sehingga terjadi proses knowledge-sharing yang lebih baik, cepat, tepat, dan luas.
Sebagian besar proyek penelitian perpustakaan digital menggunakan www (World Wide Web) yang terhubung dalam jaringan Internet sebagai media utama penyaluran informasi. Hal ini disebabkan karena pengaksesan www yang mudah dan usernya sangat banyak tersebar diseluruh dunia. Disamping itu www mempunyai kelebihan antara lain didukung berbagai macam protokol komunikasi (HTTP, FTP, Gopher,dll), pemakaian HTML sebagai markup language standar dan kelebihan dibidang GUI (Graphical User Interface).
Perpustakaan digital dilihat dari jenis bisa dibagi dua, Full Text dan Page Image, yang masing-masing memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Full Text
· Pemrosesan dan manipulasi data lebih mudah.
· Ukuran data lebih kecil.
· Data terformat dalam SGML (Standard Generalized Markup Language).
2. Page Image
· Sesuai untuk sistem browsing.
· Tidak memerlukan font karena berupa image.
· Tidak memerlukan biaya besar dalam pembuatan (low cost).
v Pemberdayaan Perpustakaan dan Pustakawan
Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin beragamnya teknologi canggih membawa perubahan pula pada masyarakat dan individu. Perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi pula pada tuntunan terhadap kondisi keberadaan perpustakaan. Indikator perpustakaan ideal yang dulu diukur dari jumlah koleksi yang banyak dan gedung yang besar, sekarang sudah berubah menjadi sejauh apa perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan komunitas pemakainya, antara lain: belajar, pemenuhan kebutuhan informasi, rekreasi, pendidikan, penelitian, interaksi dengan orang lain, fasilitas untuk berbagi pengetahuan dan kebutuhan untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.
Perpustakaan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah banyak mengubah karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, berinteraksi dengan orang lain, berkompetisi, dan lain-lain. Pada akhirnya semua itu berujung pada tuntutan pemakai agar perpustakaan tidak hanya sekedar tempat mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi semacam one-stop station bagi mereka, yaitu suatu lingkungan dimana pengguna bisa:
· Berinteraksi dengan orang lain.
· Mencari informasi yang dibutuhkan.
· Berbagi pengetahuan
· Merasa termotivasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.
1. Pemberdayaan Perpustakaan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau information and comunication technology (ICT) telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Jika dulu pemakai perpustakaan sudah puas dengan layanan baca di tempat dan peminjaman buku perpustakaan saja, saat ini layanan perpustakaan tidak cukup lagi hanya dua macam layanan tersebut. Pemakai perpustakaan sekarang sudah menuntut jenis-jenis layanan lain, seperti layanan informasi terbaru (current awareness services), layanan informasi terseleksi (selective dissemination of information), layanan penelusuran secara online, layanan penelusuran dengan CD-ROM, dan lain-lain. Selain tuntutan terhadap jumlah layanan yang makin banyak, mutu layanan pun dituntut lebih baik. Dalam rangka peningkatan mutu dan jumlah layanan inilah, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat melakukan layanan yang cepat dengan jangkauan layanan yang lebih luas serta mutu yang lebih baik.Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dan komunikas dapat diukur dengan telah diterapkannya/digunakannya sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library). Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan aministrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan. Dengan penerapan SIM ini secara langsung merubah paradigma layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line. secara fisik semata, tetapi pemanfaatannya dapat dilakukan setiap saat dan dari berbagai tempat dimanapun pengguna berada. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberdayakan perpustakaan sebagai upaya meningkatkan layanan perpustakaan berorientasi pengguna, yaitu:
Ø Gedung perpustakaan yang menarik dan mudah dijangkau
Gedung perpustakaan sebaiknya didesain dengan menarik dan lokasi perpustakaan mudah diakses oleh masyarakat. Gedung perpustakaan perlu dilengkapi dengan ruang belajar bagi pengunjung, ruang multi media, ruang diskusi dan cafe atau tempat istirahat.
Ø Sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan
Perpustakaan perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan pengguna. Pengelola perpustakaan perlu memikirkan untuk menyediakan fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan, seperti menyediakan kursi dan meja yang cukup baik, penyejuk ruangan atau AC, dan sarana penelusuran koleksi/informasi dalam jumlah dan mutu yang baik.
Pemanfaatan TI saat ini menjadi kewajiban hampir dibanyak perpustakaan. TI membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat ini sebuah perpustakaan harus mempunyai:
1. Jaringan lokal (Local Area Network) berbasis TCP/IP.
Keuntungan TCP/IP adalah banyaknya aplikasi (misalnya: www) yang berjalan pada infrastruktur tersebut.
2. Akses ke Internet.
Minimal hams ada akses ke internet untuk pustakawan agar mudah mengakses informasi eksternal perpustakaan.
3. Komputer buat pustakawan dan pemakai perpustakaan.
Harus ada komputer untuk server yang akan memberikan layanan kepada pemakai, komputer untuk pustakawan bekerja dan komputer untuk pemakai agar bisa menggunakan layanan perpustakaan.
Ø Menyediakan koleksi dalam multi format
Perpustakaan perlu menyediakan koleksi baik dalam bentuk tercetak, bahan-bahan multimedia, digital, hypertext, termasuk juga pertemuan dan diskusi formal dan non formal, lengkap dengan alat untuk memutar/mendengarkan koleksi multimedia tersebut
Ø Adanya fasilitas digital dan internet
Fasilitas digital dan internet memungkinkan pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tanpa mengenal waktu dan jarak. Homepage perpustakaan dapat menyajikan data bibliografis dan abstrak dari jurnal-jurnal penelitian (kalau memungkinkan dalam bentuk full text), pendidikan pemakai, berita-berita perpustakaan, informasi lokal (universitas, kota), pameran online, media komunikasi dengan pengguna (saran dan kritik), hubungan dengan situs lain, dan sebagainya.