oleh: Aah Ahmad Syahid, S.Pd
Sumber belajar di sekolah pada dasarnya sangat banyak jumlah dan ragamnya. Keanekaragaman sumber belajar tersebut perlu diidentifikasi, disediakan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk memudahkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. Keberagaman sumber belajar akan menjadikan proses pembelajaran lebih baik serta akan terbentuk pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM) sesuai kebutuhan. Sumber belajar mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi layanan seperti layanan bimbingan, konsultasi, dan pembelajaran. Selain itu, masih banyak lagi fungsi layanan sumber belajar lain yang dapat dioptimalkan secara baik oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu sumber belajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari program sekolah secara keseluruhan. Perpustakaan sebagai gudang informasi dan ilmu pengetahuan selayaknya menjadi sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Terlebih pada era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menyiratkan perlunya meningkatkan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran siswa dan guru.
Apa itu Sumber Belajar?
Secara sederhana sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang membawa siswa pada pengalaman yang menimbulkan belajar. Hal ini menyiratkan bahwa sumber belajar merupakan bagian integral dan sangat penting bagi sekolah atau suatu lembaga pendidikan formal lainnya. Sumber belajar diperlukan untuk mendukung suksesnya kelangsungan sekolah atau lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Sumber belajar yang berkembang di sekolah-sekolah saat ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sumber belajar yang dirancang (by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar yang dirancang (by design) merupakan sumber belajar yang dengan sengaja dibuat atau didesain untuk memberi kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar. Contohnya adalah buku teks pelajaran, ensiklopedia, film, video, slide dan masih banyak lagi yang merupakan material yang dengan sengaja disusun dan digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang dapat berguna dalam memberi kemudahan kepada siswa maupun guru pada proses kegiatan pembelajaran. Contohnya adalah alam sekitar kita atau benda-benda yang ada disekeliling seperti sungai, sawah, kebun dan lain-lain.
Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang dapat memberikan seluruh kebutuhan informasi kepada penggunanya. Sumber belajar memiliki banyak manfaat, diantaranya;
- dapat memberi pengalaman baru yang kongkrit dan langsung kepada siswa,
- memberikan informasi yang akurat sesuai yang dibutuhkan oleh siswa
- membantu memecahkan masalah pembelajaran, dan
- dapat merangsang siswa untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih.
Oleh sebab itu sudah seharusnya pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah benar-benar memperhatikan penggunaan sumber belajar.
Apa itu Perpustakaan?
Semua sependapat bahwa perpustakaan merupakan barometer kemajuan suatu bangsa, artinya maju atau mundurnya suatu bangsa dapat dilihat dari perpustakaannya, karena perpustakaan merupakan salah satu pranata sosial yang diciptakan oleh masyarakat dan dipelihara oleh masyarakat. Konsep yang menganggap bahwa perpustakaan sama dengan gudang buku yang tugasnya hanya untuk mengumpulkan, merawat dan menyediakan buku harus sudah ditinggalkan jika ingin mengikuti irama perkembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, tetapi juga dengan sistem penyimpanan, pemeliharaan dan pemustaka selaku pengguna. Langkah sejarah telah membawa perpustakaan memasuki Educational and Research Functiondengan konsep baru yang mengangkat perpustakaan pada kedudukan yang terhormat, yaitu sebagai pusat kegiatan pendidikan dan aktifitas ilmiah.
Peranan perpustakaan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan masyarakat sangatlah penting dan besar. Hal ini tentu dikarenakan perpustakaan merupakan unit lembaga yang memberikan suatu pelayanan publik berupa penyediaan bahan-bahan pustaka. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan secara garis besar menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengelola koleksi karya cipta manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pengguna perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, tetapi juga dengan sistem penyimpanan, pemeliharaan dan pemustaka selaku pengguna. Dengan demikian sebuah perpustakaan mengandung persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1) Merupakan sebuah instansi,
2) Adanya kumpulan koleksi informasi (bahan pustaka),
3) Menggunakan suatu sistem tertentu,
4) Dikelola dan dilayankan oleh petugas (pustakawan),
5) Ditempatkan pada tempat, ruang atau gedung tertentu, yang secara khusus dipergunakan untuk perpustakaan,
6) Adanya pemustaka yang menjadi pemakai, dan
7) Adanya perlengkapan, fasilitas dan sarana prasarana untuk menunjang pemakaian perpustakaan.
Tujuan perpustakaan sekolah pada dasarnya adalah sebagai wahana informasi yang dibutuhkan oleh siswa, guru dan karyawan yang ada di lingkungan sekolah, sehingga proses penyebaran informasi di sekolah dapat berjalan dengan baik. Sehingga penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukanlah hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka saja, melainkan diharapkan mampu membantu siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran serta kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik dapat tercapai dengan lebih mudah.
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi siswa tetapi lebih jauh lagi antara lain siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi dan siswa menjadi terbiasa belajar mandiri.
Peran Sekolah Dalam Mendukung Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah dalam membantu siswa untuk menghasilkan prestasi yang bermutu tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui pemegang kebijakan (kepala sekolah), akan memperlancar tugas yang dimiliki oleh pengelola perpustakaan sekolah. Tugas perpustakaan dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi harus diwujudkan secara efektif dan efisien. Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran perpustakaan, mulai dari pihak manajemen sekolah, guru, siswa, pihak orang tua, dan segenap warga sekolah yang lain harus menjadi pintar dengan adanya perpustakaan sekolah.
Siswa sebagai objek utama dari proses pembelajaran, harus dikenalkan betapa pentingnya manfaat dari perpustakaan sekolah. Masyarakat sekolah yang sadar dengan kehadiran perpustakaan akan mewujudkan masyarakat yang gemar membaca. Sangat disadari bahwa proses belajar siswa tidak hanya dilakukan di sekolah. Istilah long life educationharus tertanam betul dan diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari, terutama menanamkan akhlak/nilai-nilai yang baik pada siswa. Perpustakaan secara tidak langsung dapat mengajarkan tentang rasa tanggungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan atau kehilangan, serta kebiasaan baik lainnya yang tercermin dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan.
Peran pihak sekolah dalam mengembangkan perpustakaan sekolah tentu tidak sedikit, hal ynag paling besar adalah mengenai pendanaan. Idealnya sekolah mengalokasikan dana sebesar 5% dari anggaran belanja untuk keperluan perpustakaan sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga memiliki tugas yang besar untuk selalu menumbuhkan rasa cinta akan perpustakaan sekolah pada setiap siswa.
Dan apa pentingnya perpustakaan di sekolah ?
Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita lakukan diantaranya melalui membaca di perpustakaan. Berbagai sumber informasi cetak maupun elektronik bisa kita peroleh. Tentu saja perpustakaan yang memiliki fasilitas lengkap. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benaknya langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu.
Pemikiran sekarang , perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, akses internet.
Perpustakaan di SMA Santo Yosef salah satu perpustakaan yang terlengkap di kota Lahat. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya peringkat pertama lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Lahat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Lahat. Sebagai jantung ilmu siswa, sekolah berusah memenuhi buku sesuai dengan kebutuhan siswa. Sampai saat ini perpustakaan memiliki koleksi buku 4.756 judul dengan jumlah buku fiksi dan non fiksi sebanyak 11.592 eks dan buku paket pelajaran 5.496 eksemplar. Setiap tahunnya sekolah menganggarkan untuk pembelian buku baru baik fiksi maupun non fiksi.
“Orang pintar tidak harus kuliah dengan gelar tertinggi di universitas, yang penting banyak membaca dan berani bicara. Buku adalah guru kita, dosen yang terbaik. Banyak orang bisa menjadi dosen, doktor, professor mungkin, mereka pintar juga karena membaca buku. Apabila kita belajar dengan guru atau dosen dibatasi oleh waktu tetapi jika belajar dengan buku kita bisa belajar di mana saja. Saat makan bisa sambil belajar, duduk santai bisa sambil belajar,” kata Elisabeth Muryantini pegawai perpustakaan. Beliau mengharapkan agar buku yang ada di perpustakaan ini sungguh dimanfaatkan, diperlakukan sebagai seorang guru yang baik karena perpustakaan inilah sebenarnya ilmu kita.
Untuk meningkatkan minat baca siswa, sekolah memberikan reward atau penghargaan untuk setiap siswa yang dalam satu semester mampu meminjam dan membaca buku sebanyak 60 judul. Program lain yang dicanangkan sekolah , yaitu One person, one book, , one day, one heart for SMA Santo Yose. Kepala SMA Santo Yosef , Heribertus Triwardono, pencetus ide itu mengatakan bahwa tujuan dari program tersebut untuk menumbuhkan minat baca siswa dan paraphrase. Di samping itu harapannya bahwa perpustakaan benar-benar sebagai pusat informasi cetek maupun elektronik. Untuk memenuhi itu ditambah fasilitas internet free bagi semua siswa yang sudah berjalan untuk tahun pelajaran 2010-2011. “ “Siswa bisa mencari artikel terkait dengan pelajaran tertentu, menyelesaikan tugas dari guru yang sumbernya dari internet,” tegas beliau.
Empat bulan program berjalan, hasilnya sungguh di luar dugaan. Pengunjung perpustakaan yang membaca, meminjam, maupun yang akses internet mengalami peningkatan. Peningkatan mencapai 60%. “ Pembaca dan peminjam naik 60%,” kata Muryantini dengan bangga dan senang karena perpustakaan tidak pernah sepi. Harapan sekolah perpustakaan menjadikan siswa yang cerdas, kritis, berwawasan luas, siap bersaing di tingkat global.
Kawan-kawan, mungkin apa yang telah diuraikan di atas, adalah sebagian kecil Perpustakaan Sekolah yang telah berhasil menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi warga sekolah, khususnya para siswa dan guru. Tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak Perpustakaan akan mampu memberikan segala hal yang dibutuhkan oleh siswa. Terutamanya pihak sekolah sebagai salah satu unsur terpenting dalam pengembangan perpustakaan. Nah, jika memang ingin melihat Perpustakaan Sekolah kalian seperti yang telah dicontohkan pada artikel di atas, tidak ada salahnya jika kawan-kawan mendukung dan membantu kegiatan di perpustakaan, meski terkadang pihak sekolah hanya membiarkan dan tidak berbuat apa-apa dengan apa yang telah dilakukan. Namun memang penting kawan, nadi kehidupan Perpustakaan Sekolah sesunggunya berada di tangan para siswa bukan hanya Pustakawan saja, karena perkembangan kualitas dan kuantitas yang ada di Perpustakaan Sekolah akan semakin bertambah jika minat siswa untuk membaca, meminjam, maupun melakukan kegiatan lain semakin hari semakin bertambah. Tidak ada salahnya bukan, lantas mengapa tidak kita lakukan dari mulai sekarang??
Referensi :
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Pos
Sumber Gambar http://bit.ly/yHa22G
Sumber : https://www.facebook.com/notes/em-bhe-marga/pentingnya-perpustakaan-sekolah/10151057098343928