Di era globalisasi ini, perkembangan ilmu dan teknologi sangat cepat. Sejumlah penemuan dan inovasi memberikan kontribusi yang tinggi munculnya produk-produk baru yang membudahkan pekerjaan manusia. Akan tetapi sangat disayangkan kebanyakan para ilmuwan yang muncul berasal dari negeri barat yang rata-rata bukan berasal dari kaum musalimin. Lantas dimanakah para ilmuwan muslimin itu? Bukankah dalam islam disebutkan bahwa tiap muslim itu diwajibkan menuntut ilmu?Apakah kaum muslimin kini menyadari bahwa kita sedang mengalami apa yang dimaksud engan Ghozwul Fikri (Perang pemikiran)?
Definisi Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
Menurut Sutrisno Hadi, ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang-orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
Sedangkan ilmu itu sendiri (yang berasal dari kata science) adalah rangkaian keterangan tentang sesuatu yang berasal dari pengamatan gejala-gejala alamiah (fenomena) melalui studi dan pengalaman yang disusun dalam sebuah sistem untuk menentukan hakekat dari yang dimaksud. Dari pengertian ini terlihat bahwa rasio lebih dominan.
Menurut pemikiran manusia secara umum, hakekat ilmu adalah hubungan antara subyek terhadap obyek (timbale balik) menurut suatu idea (cita-cita). Selain definisi tersebut, masih banyak definisi lain tentang ilmu dan ilmu pengetahuan dari para ahli, tetapi bagaimana halnya menurut Al-Qur’an?
Pada Al-Baqarah:31 secara fungsional berlaku pada kita bahwa ilmu yang pertama adalah wahyu Allah. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”
Dan juga dijelaskan dalam surat Ar-Rahman ayat 1 dan 2 bahwa Al-Qur’an adalah suatu ilmu.(Tuhan ) Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an..
Dan yang dimaksud ilmu dalam Al-Qur’an adalah rangkaian keterangan yang bersumber dari Allah.yang diberikan kepada manusia baik melalui rasu-Nya ataupun langsung kepada manusia yang menghendakinya tentang alam semesta sebagi ciptaan Allah yang bergantung menurut ketentuan dan kepastian-Nya.
Al -Qur’an sebagai sumber dari segala Ilmu Pengetahuan
Terkadang manusia tidak menyadari bahwa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pemikiran mereka akan alam beserta isinya terdapat dalam Al-Qur’an. Namun bukannya justru kembali ke Al-Qur’an, malah mencari sumber dari berbagai buku, internet dan sebagainya. Padahal jawaban dari masalah pengetahuan itu secara tersurat/tersirat terdapat dalam Al-Qur’an.
Mulai dari hal yang kecil, seperti Metodologi Penelitian. Islam memandang bahwa dalam menyususn penelitian, seorang peneliti harus dapat memandang permasalahan secra jujur an melepaskan subyektifnya, baik subyektif dalam hal perasaan ataupun lingkungannya. Dalam Al-Maidah ayat 27-31 disebutkan bahwa seorang anak Adam yang mengambil kesimpulan berdasarkan subyektifnya, akan berakibat melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap saudaranya. Akibat dari tindak-tanduknya yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan secara tuntas, membuatnya bingung sendiri. Selain itu, ayat ini menjelaskan bahwa manusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Berikut ini beberapa potongan ayat tentang teknologi
Yunus:101,
Katakanlah:”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfat tanda kekuasaan Allah dan asul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”
Thaahaa:114
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katkanlah:”Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku Ilmu Pengetahuan
Al-Mulk:3-4
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali padamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
Al-Alaq:1-5
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ijtihad
Beberapa kasus/masalah ilmu pengetahuan yang tidak terjawab oleh Al-Qur’an secara gamblang (disebabkan kondisi yag berbeda), dapat dicarikan jawaban/solusi dengan ijtihad, yaitu: bersungguh-sunguh /kesungguhan dalam rangka memahami hidayah yang diberikan oleh Allah.Menurut Mahmud Syaltout, salah satu wawasa yang menjadi focus dalam kegiatan ijtihad adalah bagaimana usaha untuk memahami makna Al-Qur’an dan Al-Hadis sehinga kesimpulannya menjadi jelas.
Ghozwul Fikri-perang pemikiran
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sedemikian cepat, membuat manusia terlena. Disadari atau tidak secara tidak langsung, para kaum Nasrani dan Yahudi mengubah pola perang mereka, dari fisik menjadi pemikiran. Melalui teknologi, saluran komunikasi, informasi perang itu terjadi. Lihat saja berbagai situs di internet yang terkadang kita tidak diketahui sumbernya beanr/tidak, menjadi saluran/strategi perang pemikiran yang efektif. Lihat saja kenyataannya, tidak sedikit situs-situs jaringan seperti Friendster, dsb menjadi rutinitas dan hal yang utama bagi tiap remaja untuk mencari teman, dsb. Dan bila kita tidak cerdik mengikapi perkembangan teknologi dan informasi ini, kita bisa terseret bahkan menjadi budak teknologi. Dan tidak sedikit terjadi waktu sholat/ibadah terbuang karena ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bila manusia telah jauh dari Iman, dari islam dan Tuhannya, ilmu yang ia miliki tidak akan memberi manfaat, malah dapat menjadi penghambat atau menimbulkan kerusakan.
Oleh sebab itu sebagai insan cendikia yang bernafaskan islam, sudah selayaknya dalam menuntut ilmu dan mengikuti perkembangan teknologi, hendaknya juga dilandasi oleh iman, dan secara cerdik memanfaatkan saluran informasi dan teknologi itu untuk menghadapi perlawanan terselubung kaum Nasrani dan Yahudi. Sudah seharusnya kaum muslimin mengendalikan teknologi untuk kebaikan bukan menjadi budak teknologi sehingga dapat menghadapi Ghozwul Fikri.
Al-Maaidah:75,
… Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-anda kekuasaan (kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)
Al-Hajj:46
Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
Ar-ruum:50
Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
Adapted from : various sources
By : ahmadtobiin407
dan kehidupan. Ajaran Islam tidak membatasi manusia untuk berbuat, berusaha danmelakukan banyak hal, asalkan untuk menuju dinamisasi berpikir dan beribadah kepadaAllah. Islam sama sekali tidak mlarangnya, akan tetapi pola dan pelaksanaannya harussesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam sesungguhnya.Peranan islam dalam kehidupan manusia mempunyai kedudukan dan tempatyang penting dalam membina kehidupan manusia secara keseluruhan, baik kehidupanyang bersifat duniawi maupun kehidupan yang menuju ukhrawi. Sedangkan fungsiIslam dalam kehidupan manusia berarti islam mempunyai kekuatan yang sangatpotensial, mapan dan selalu tepat dalam mengarahkan hidup manusia menjadi manusiayang bermoral tinggi (berakhlak mulia), kepribadian yang mantap dan berjiwa Muslimsejati, sehingga mereka mengetahui secara pasti hal-hal yang menjadikan kewajibanhidupnya untuk melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan mengetahui hal-halyang harus di tinggalkan.
B.
MOTIVATOR UTAMA KEMAJUAN DAN MODERNISASI
Islam tidak melarang untuk memikirkan masalah teknologi modern atau ilmupengetahuan yang sifatnya menuju modenisasi pemikiran manusia genius, professionaldan konstruktif serta aspiratif terhadap permasalahan yang timbul dalam kehidupan kitasehari-hari.Pada abad-abad ini para pemikir Islam mampu mengolah dunia ini dengan citraIslam yang sangat maju (bahkan dapat dikatakan zaman ini zaman kejayaan Islam yangmencapai klimaksnya) dengan teori-teori pengetahuan agama, politik, ekonomi, sosial,budaya, alam, filasafat dan sebagainya.Islam adalah agama yang membawa, mengarahkan, membimbing danmemberikan petunjuk yang konkrit untuk menuju kemajuan hidup manusia. Pengarahanserta bimbingan tersebut bermaksud agar manusia memiliki kemajuan dan kesanggupanuntuk menjadi subjek-subjek yang berpandangan dan berwawasan modern, kreatif,
dinamis, dengan penuh inisiatif yang tinggi untuk selanjutnya mampu menjadi “agent of modernization”.
C.
CIRI-CIRI GLOBAL KEMAJUAN DAN MODERNISASI DALAM ISLAM
Dengan mensitir pendapat diatas, maka dapat mendekatkan persoalan ini dengandalil-dalil Islam yang tidak dapat diragukan kebenarannya, yaitu dengan
mengetengahkan penjelasan secara dogmatism dan rasional tentang cirri-ciri orangmodern.Adapun penjelasan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut :1.
Islam memang sangat mencela manusia yang berfikir sempit dan fanatik buta.2.
Islam memang lebih tegas lagi menekankan kepada pemeluknya untuk mempunyai pikiran yang sangat luas dimana jangkauan cakrawala pemikirandan tinjauan terhadap sejarahnya juga harus matang.3.
Selalu menghargai waktu dan jika melakukan suatu pekerjaan selalu disiplin danteratur dalam nemyusun program-programnya.4.
Selalu terlibat dalam suatu aktivitas atau kegiatan yang menuju pada dinamisasipola berfikir dan pola kehidupannya dan selalu mengadakan perencanaanrencana kerja yang mantap.5.
Percaya pada diri sendiri, mampu mengatasi pesoalaan dengan sebaik-baiknyadan mempunyai keyakinan atau kepercayaan yang mantap bahwa diinya mampumenguasai alam lingkungan (masyarakat) demi meningkatkan mutu, tujuan dansasaran hidupnya.6.
Selalu memperhitungkan dalam kehidupan diri pribadinya maupu kehidupanyang berhubungan dengan alam sekitarnya.7.
Menunjukkan adanya sifat menghargai orang lain (menghargai sesama manusia)dan ia merasa sadar bahwa dirinya itutidak akan hidup sendirian saja, melainkanharus selalu berhubungan dengan orang lain, saling menghormati dan ia akansadar terhadap martabatnya (dignity) orang lain, dimana orang lainpunmempunyai kedudukan yang sama, sebagai manusia hidup di dunia ini.8.
Senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.9.
Selalu berbuat adil dan memeratakan persoalan apapu dihadapan manusia lain.
IV.
PERANAN ISLAM DALAM PERCEPATAN ILMU DANPERADABAN TEKNOLOGIA.
MINI SKRIPTUM
Pelaksanaan pembangunan merupakan suatu perubahan seara terus-menerus,teratur, sistematis dan terencana dari suatu period eke periode lainnya. Kondisi tersebutmembawa dampak samping yang berupa pengolahan dan pengolahan sumber-sumberdan kekayaan alam yang potensial baik di darat, laut dan pemanfaatan ruang angkasa
agar dapat menjadikan dan menjamin hidup serta kehidupan manusia. Orientasipembangunan tersebut tidak menyalahi prinsip-prinsip tuntunan dan petunjuk universal.Dalil naqly menjelaskan bahwa :
: “
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang dibumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang berfikir”. (Q.S Al
Jatsiyah : 13)Inisiatif yang baik dalam skala besar dan semesta cakupannya tidak dibatasiruang dan waktu sebagai anjuran berdimensi vertical dan horizontal yang monumentaldan luhur. Anjuran tersebut berimplikasi agar setiap pribadi muslim senantiasaberinisiatif baik dan benar dalam mengisi kehidupan dunia, terutama dalam upayamemenuhi segala aspek hidup mnusia.
B.
AKSELERASI RADIKAL DAN IMPLIKASINYA1.
Pergeseran Humanisme dalam Era Percepatan Ilmu Pengetahuan
Kecenderungan sosiologis, manusia secara individual selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingungan dan sekaligus ingin mengenal norma-norma,kaidah-kaidah yag hidup dalam masyarakat. Proses kedewasaan dan prosespembentukan jiwa seseorang sangat lekat dengan lingkungan dengan mobilitas sosialdalam masyarakat, benturan-benturan kehidupan yang dialami serta tuntutan-tuntutanalam sekitar.Prinsip utama dan utama dalam abad Pencerahan (Aufklarung) adalah manusiamenganggap sirinya sebagai subjek yang mendapat tugas untuk meneliti secara kritis
segala “yang ada” dan segala aspek kehidupan manusia di bidang kenegaraan,
kemasyarakatan, ekonomi dan hukum; implicit di dalamnya adalah keseluruhanfenomena yang lazim menyertai. Dalam pergeseran ruang dan waktu yang menjadi temadiskusi antara Heraklitos dan Parminides tentang kosmos tetap menjadi monumenthistoris, yang diangkat oleh sebagian besar filosof abadi dalam diskusi tersebut.
Problem filosofik antara “gerak” dan “berhenti” menjadi semangat kreasi pemikiran
radikal para filosof generasi kekinian dan tetap mereka-reka di antara kegandaan tafsir
karena antaseden geografi, anthropologi, psikologi dan ideology bangsa dan individumasing-masing.Semangat filosofis abad Pencerahan sangat besar artinya dalam upayapengentasan dan penuntasan idealism. Nilai-nilai radikal Aufklarung tidak pupus padaabad 18 semata, akan tetapi sebagai embrio dan fundamen untuk perkembangan fahamberikutnya; juga sebagai titik tolak akselerasi pemikiran dan isme-isme mendatangdalam perjalanan waktu yang sangat panjang.Memasuki abad 20 peta kekuatan paham-paham berkisar pada existensialisme,pragmatism, filsafat hidup dan fenomenologi. Dua tokoh utama yakni William Jamesdan John Dewey mencetuskan, mempertahankan dan menumbuh suburkan pragmatism.Sedangkan Henry Bergson tetap bangga dan mengembangkan filsafat hidup.
2.
Pembaharuan dan Peradaban teknologi
Pada prinsipnya “modernisasi teknologi” dan akselerasi kemajuannya menjadi
topic perlombaan, bahkan setiap individu maupun setiap bangsa beradu cepat dalammengangkat modernisasi teknologi menjadi sebuah cultur global. Idealism ini memangreprsesentatif dan sehat, sebab kemajuan teknologi pasti mampu membantu umatmanusia untuk tidak mempersulit kepentingan-kepentingannya baik berupa saranakomunikasi, alat-alat kerja, bahkan hamper segala aspek kehidupan manusia dapatditangani secara mekanik.Padahal sesungguhnya kemajuan teknologi sepantasnya hannya dijadikansekedar alat untuk menanggapi desakan-desakan akan alam yang telah menjadi ajanghidup sehari-hari. Desakan-desakan alam memiliki dampak tersendiri dalam teori darapkehidupan umat manusia secara global.
C.
INDUSTRIALISASI, PENINGKATAN EKONOMI GLOBAL DANIMPLIKASINYA
Industrialisasi sebagai prioritas dari peradaban teknologi kemungkinan besarsekali akan dapat membuat suatu perubahan, minimal tahap demi tahap ikut membawaperekonomian yang sangat lemah menuju kepada perekonomian yang lebih kuat yangmenyerupai kekuatan ekonomi Negara-negara industri (Negara-negara maju) memilikipola dan gaya hidup tersendiri yang jauh berbeda dengan porsi kehidupan bangsa-bangsa di Negara-negara yang sedang berkembang. Maka dari itu perbaikan ekonomi,industrialisasi dan peradaban teknologi kerap kali berimplikasi ganda bagi penghayatan
dan pandangan hidup masyarakat, terutama dalam prilaku sehari-hari. Kondisi destruktif global ini akan berakibat majemuk bagi kehidupan umat manusia.
D.
KELUAR DARI KEMELUT DAN KRISIS1.
Konsepsi Islam Tentang Masyarakat Sejahtera
Agama Islam member tuntunan agar manusia dapat menikmati kemakmuranserta berkecukupn sandang, pangan dan papan. Dalam kaitan ini berarti ilmupengetahuan merupakan modal dasar utama dan pertama dalam upaya mengolah danmengelola kekayaan alam agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia.Peradaban Islam telah berkembang melewati rentangan waktu yangcukup panjang,meliputi bidang ilmu pengetahuan, bidang pertanian, bidang industry, bidang obat-obatan dan penelitian ruang angkasa. Kelima bidang tersebut pada hakikatnya merupaansumbangan maha penting dalam upaya mengentaskan mutu hidup dan kehidupanmanusia. Gambaran global kelima bidang tersebut sebagai berikut:
a.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Di dunia Islam hamper semua masjid memiliki perpustakaan. Al-Masudi telahberhasil dengan gemilang dengan penelitian-penelitiannya di bidang geografi, biologi,sejarah, adat istiadat, agama dan ilmu pengetahuan alam, filsafat dan mempelajaribeberapa bidang ilmu pengetahuan lain untuk mengkayakan dan memperluas wawasanilmu yang telah dimiliki. Disamping itu kimia dipelajari oleh Jabir Ibnu Hayyan.
b.
Bidang Pertanian
nian penanaman kapas pertama kali dilakukan oleh orang-orang Arab di Eropa.Demikian pula dalam penanaman dan pengolahan gula, penyebar luasannya dilakukanoleh orang-orang Arab. Usaha memperkenalkan pohon jeruk juga dilakukan oleh orang-orang Arab ke Syia, Asia kecil, Pakistan, Mesir dan Spanyol. Penyebarluasan tersebutsemula dilakukan antar benua, akan tetapi lama kelamaan menyebar di seluruh dunia.
c.
Bidang Industri
Kemajuan di bidang industri memang belum terlalu banyak bukti yang dapatdikumpulkan, terutama kemajuan industry dalam arti abad 20 atau dalam makna erateknologi supra-modern. Akan tetapi dalam gugusan historis terdapat beberapa buktibahwa dunia Islam tidak buta sama sekali dibidang industry, walaupun dalam tahappemula dan sederhana.
d.
Bidang Kedokteran dan Obat-obatan
edokteran dan dokter-dokter Islam lama dikenal masyarakat dunia. Seorangdokter terkenal baraga Islam bernama Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi; diEropa dikenal Razes, dia telah banyak menulis buku (131 buku). Sedangkan Ali IbnuIsa adalah dokter mata terkenal; juga beragama Islam. Di samping itu masih beberapapakar/ahli kedokteran yang cukup terkenal pula yakni Ibnu Sina; dikenal pula Avecierayang memiliki dua karya raksasa yakni : The kitab al-Syifa dan Canon of medicine(canun fii Thiib).
by
http://www.academia.edu/2007775/ILMU_DAN_TEKNOLOGI_DALAM_ISLAM