PMI Donor Darah di Aursati Tambang

BANGKINANG – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD-PMI) Kabupaten Kampar mendapatkan 17 kantong darah dari hasil donor darah yang digelar Panitia Halal bi Halal Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Desa Aursati, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, kemarin dan selain donor darah, halal bi halal tersebut juga diwarnai dengan kegiatan sunatan massal.


 

“Kami mendapatkan 17 kantong darah darah berbagai golongan darah dari pendonor sukarela di desa ini,” ungkap Kepala Markas PMI Kampar, Misrahayati Ali. Dikatakannya, pendaftar donor dalam kegiatan yang ditaja atas kerjasama PMI Kampar dengan Panitia Halal bi Halal Perti Desa Aursati tersebut awalnya berjumlah 35 orang.


 

Akan tetapi, tidak semua pendaftar yang bisa melakukan donor darah disebabkan gangguan kesehatan sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan donor. “Masyarakat setempat sepertinya sangat antusias untuk donor darah. Pada Kamis (30/8) lusa, juga kembali digelar donor darah di desa ini dalam kegiatan sejenis yang ditaja organisasi Muhammadiyah,” katanya.


 

Menariknya, kegiatan donor darah tersebut juga dikunjungi oleh ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Riau, Drs H Zulher MS. Menjawab wartawan di sela-sela kunjungannya, Zulher yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kampar itu menyebutkan, bahwa donor darah sangat bermanfaat bagi kesehatan individu yang mendonorkan darahnya.


 

“Dalam hubungan sosial, donor darah secara sukarela merupakan diantara perlambangan tingginya kepekaan dan kepedulian sosial. Donor darah merupakan perwujudan solidaritas persaudaraan. Sangat banyak, pasien di rumah sakit yang memerlukan darah. Mereka butuh bantuan. Maka, sebenarnyalah, setetes darah yang disumbangkan, merupakan sambungan nyawa bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata mantan Sekda Kampar itu.


 

Sebelumnya, dalam pengarahannya pada acara halal bi halal yang dihadiri ratusan warga masyarakat Desa Aursati tersebut, Zulher yang juga Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Riau, memaparkan tentang pentingnya untuk terus menjaga hubungan silaturrahmi. Silaturrahim merupakan kunci untuk tetap terjaganya kebersamaan dan persaudaraan. “Persaudaraan dalam Islam bukan dikarenakan faktor genetik. Tapi lebih dikarenakan satu iman dan sama akidah. Keagungan persaudaraan dalam Islam dikenal dengan sebutan ukhuwan Islamiyah. Mari, terus kita bina jiwa kebersamaan dan rasa persaudaraan,” katanya. (*)