88 warga Terserang DBD di Kampar 2012

BANGKINANG-Terhitung sejak Januari hingga Juli 2012,  tercatat sebanyak 88 orang yang terkena  demam berdarah dengue (DBD) diseluruh wilayah Kabupaten Kampar.  3 (tiga)  orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah ini masih  tergolong relatif  rendah jika dibanding tahun lalu yang mencapai 247 orang.


 

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Herlyn Rahmola didampingi  Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dedi Sambudi dan Kasi  Penanggulangan Penyakit Sasminedi, MSi   kepada wartawan, rabu (8/8). “Tahun  lalu (2011) Kabupaten Kampar  masuk dalam kategori  KLB (Kondisi Luar Biasa) DBD), tahun ini masih tergolong  rendah dibanding tahun 2011,” jelas Herlyn.


 

Namun demikian jelas Herlyn pihaknya tetap mewaspadai terhadap berjangkitnya  penyakit DBD. Apalagi ada beberapa wilayah (kecamatan) yang termasuk endemis (daerah yang berpotensi/sering terjadi DBD), seperti  Kecamatan Bangkinang. “Kecamatan Bangkinang salah satu daerah endemis karena sering ditemukan DBD, terakhir ditemukan kasus DBD di Jalan Dt Tabano Ujung Bangkinang,” jelas  Herlyn.


 

Salah satu penyebab  berjangkitnya DBD yaitu pengaruh perubahan cuaca. Namun yang lebih berpengaruh  lagi adalah  kebersihan lingkungan seperti banyaknya air tergenang di sekitar  rumah termasuk kebersihan di dalam kamar mandi.


 

Oleh sebab itu Herlyn  mengingatkan kepada seluruh  warga masyarakat, untuk selalu mewaspadai  berjangkitnya penyakit DBD, dengan cara 3 M plus. “Mari kita  galakkan di setiap lingkungan rumah kita  dengan sistem 3 M plus yakni menguras bak mandi, menutup bak mandi, dan menimbun/menyingkirkan sampah yang berpotensi  tempat bersarangnya nyamuk aides agepty, plusnya  seperti dengan menggunakan alat pengusir nyamuk termasuk kelambu dan sebagainya,” ujarnya.


 

Disamping itu kata  Herlyn, Dinas Kesehatan tetap menggalakkan abatesasi dan fogging. Hanya  saja abatesasi dan  fogging tidak akan efektif bila tidak didukung dengan program 3 M plus  tersebut. “Fogging  hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sementara jentiknya bisa berkembang lagi, makanya  bila tidak dilakukan 3 M, fogging itu hanya bertahan  3 hari saja, makanya kita  berharap kegiatan fogging didukung dengan program 3 M  tersebut,” harap Herlyn. (*)